Calon Pengantin Paling Banyak Mengikuti  Tes Urine di Nunukan

Kepala Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Nunukan,  Emmanuel Henry Wijaya. (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA- Periode bulan Januari 2022 hingga hari ini, 24 Maret 2022, dari 530 orang yang mengikuti tes urine dalam rangka deteksi dini narkotika, terbanyak 222 orang atau 41,88 persen dari pasangan calon pengantin (capen) dan 110 orang atau 20,75 persen dari pegawai kontrak di lingkup Pemkab Nunukan, sisanya198 orang dari berbagai pihak.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Nunukan,  Emmanuel Henry Wijaya menjawab Niaga.Asia, Kamis (24/3/2022)

Dari 222 orang Capen, terdapat 3 orang yang hasil tes urinenya positif dan sesuai aturan harus ditindaklanjuti dengan mengikuti rehabilitasi jalan di Nunukan, namun hasil positif ini tidak membatalkan penyelenggaraan pernikahan.

“Pasangan pengantin tetap nikahkan, tapi surat bukti pernikahan ditahan KUA dan akan diserahkan setelah Capen menyelesaikan rehabilitasi,” jelas Henry.

Selain tes urine deteksi dini, BNNK tahun 2022 memenuhi permintaan Polres Nunukan untuk memeriksa 88 orang tersangka kasus narkotika yang hasilnya 79 orang positif dan 9 orang negatif.

Kemudian, kata Henry, terhadap permintaan assesmen terpadu yang dimohonkan 17 klien atau tersangka kasus narkotika, BNNK Nunukan merokemendasikan instansi penyidik dan mengambil putusan pidana tetap melanjutkan proses hukum.

“Kita ada fasilitasi 4 klien rehabilitasi rawat jalan dan 1 orang rehabilitasi rawat inap, proses mereka masih berjalan,” terangnya.

Sejak Tahun 2018

Tes urine bagi pasangan calon pengantin adalah kewajiban sekaligus sebagai syarat rujukan kesehatan yang diatur oleh pemerintah bahwa lelaki dan perempuan tersebut bebas dari penggunaan narkotika. Langkah ini sebagai pencegahan peredaran obat terlarang dikemudian hari yang sudah dilaksanakan di Nunukan sejak tahun 2018.

Program pencegahan narkotika bagi calon pengantin bertujuan agar anak-anak yang lahir dari buah pernikahan mereka sehat dan bersih zat-zat narkotika, sebab sangat berbahaya bagi anak-anak yang orang tuanya pecandu zat pengrusak itu.

“Narkotika itu sangat berbahaya, pengguna atau pecandu cendrung berpikiran sempit dan sering nekat berbuat hal-hal buruk,” kata Lamuati, Kepala BNNK Nunukan, saat itu.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: