Camat Karangan Minta Perusahaan Gunakan CSR untuk Bangun Desa

aa

aa
Camat Karangan Madnuh saat menyampaikan sambutan pada Musrenbang Kecamatan Karangan. (Irfan Humas)

KARANGAN.NIAGA.ASIA-Di Karangan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memang masih ada desa yang dianggap berstatus tertinggal yaitu Desa Baay. Berkaitan hal itu, Camat Karangan Madnuh mengaku akan melakukan serangkaian strategi untuk mempercepat kemajuan desa tersebut. Salah satunya yakni dengan menyurati  perusahaan di sekitar lingkungan Desa Baay, agar manajemen bisa turut ambil bagian membangun Karangan dengan dana CSR sebagai bagian dari Indonesia.

“Ini menjadi feedback yang dirasakan masyarakat,” ujar Madnuh yang mengaku sudah menyurati beberapa perusahaan sekitar wilayah kerjanya. Madnuh berharap perusahaan juga mendengarkan berbagai program pembangunan yang menjadi usulan masyarakat. Agar nantinya bisa bersinergi dan saling mendukung dengan Pemkab Kutim dalam merealisasikannya.

Beberapa usulan dimaksud seperti yang disampaikan Kepala Desa (Kades) Batu Lepoq Jum’ah. Saat menyampaikan usulan prioritas musrenbang, berharap Karangan lebih baik. Terutama perhatian untuk pariwisata yaitu air panas berukuran seluas 25 x 100 meter. Karena memerlukan renovasi ulang agar menjadi kolam terapi andalan wisata yang didukung pengadaan air bersih dan rumah singgah.

Untuk Goa Karst ada pembuatan rumah singgah dan tenaga keamanan. Sehingga ketika ada pengunjung bisa beristirahat. Usulan lain yaitu mengangkat perekonomian masyarakat lewat perkebunan coklat. Pembangunan masjid 20 x 20 m. Pembangunan TK di Km 13, pengadaan air bersih 2 Kilometer yang belum sampai dari sumber air, renovasi kantor desa , jalan perkebunan, dan penambahan dermaga.

Bergeser ke Kades Karangan Dalam Riduan mengusulkan semenisasi jalan desa, pembangunan gedung serba guna, penyediaan mobil pedalam. Pagar keliling untuk TK, tempat aula bermain anak anak, dan pengadaan motor dumptruck untuk mengangkut sampah.

Sedangkan Kades Pengadan Syarifudin menginformasikan terkini luas wilayah pengadan kurang lebih ada 64 ribu hektare dengan jumlah kk sebanyak 694 dengan 17 RT dan 5 dusun. Ada 94 item usulan tapi yang prioritas utama yaitu air bersih, penyediaan  90 persen air sungai layak tapi harus diproses, pembangunan SMA sudah menghibahkan tanah seluas 4,5 kini dilaporkan ke provinsi. Pengaspalan jalan sekitar 200 meter, perbaikan wisata air panas dan goa, pembagunan polsek, dan masuknya listrik PLN.

Kemudian, Desa Karangan Seberang, permintaannya meliputi semenisasi sepanjang 1.500 meter, drainase, penimbunan jalan, lampu penerangan jalan umum sebanyak 150 unit, pipa air bersih masih kurang menjangkau. Pembuatan irigasi sawah, bantuan bibit buah buahan, latihan pengembangan adat, dan pembangunan kubah masjid ar raudah.

Lanjut ke Kades Desa Mukti Lestari Nor Aida yaitu permintaan air bersih, pemasangan instalasi belum sampai ke rumah, embung air di Km 13, dan pengadaan bibit padi gunung. Desa Baay mengingatkan kembali usulan dari 2013 dan 2014 hingga tahun ini belum terakomodir yaitu pembangunan masjid, jalan poros desa, perumahan guru, pengadaan air bersih, dan pembangunan balai adat.

Untuk Kades Desa Karangan Ilir Jabir meminta usulan prioritas yaitu pembangunan masjid jami karena lahan sudah disiapkan 1 hektare, semenisasi jalan S Parman sisanya 1.000 meter belum namun jalan sebelumnya sepanjang 1.500 meter sudah rampung.  “Pengadaan sambungan PLN ada 2 RT dengan jumlah KK 149 masih menggunakan listrik desa. Usulan lain sudah mengunakan dana desa (DD) untuk anggaran pembuatan,” sebutnya.  (hms13)