Usai Tes Antigen Covid, Satu Penumpang Kapal Samarinda – Parepare Batal Berangkat

Kapal Pantokrator saat masih bersandar di Pelabuhan Samarinda Jalan Yos Sudarso, Rabu (3/2) pagi. (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Petugas kesehatan gabungan di Pelabuhan Samarinda, pagi tadi menemukan satu calon penumpang kapal KM Pantokrator positif Covid-19, usai dilakukan tes rapid antigen. Dipastikan penumpang itu batal berangkat ke Parepare, Sulawesi Selatan.

Aturan pemerintah, memang mewajibkan calon penumpang pesawat dan kapal laut, mengantongi hasil tes rapid antigen, sebagai antisipasi sebaran Covid-19.

Di Pelabuhan Samarinda misalnya. Sudah sekitar dua pekan ini, tersedia layanan rapid antigen berbayar, bagi calon penumpang kapal tujuan Parepare. Namun demikian, tes antigen tidak diwajibkan bagi anak usia bawah 12 tahun.

“Di bawah usia 12 tahun, cukup antibodi,” kata petugas Puskesmas Segiri Anita Sari, ditemui di kawasan pelabuhan Samarinda, Jalan Yos Sudarso, Rabu (3/2).

Anita menerangkan, bagi calon penumpang, tetap bisa mengantongi hasil rapid test antigen dari layanan kesehatan di luar pelabuhan. “Kalau kita di sini kan penyedia saja (bagi yang belum mengantongi hasil rapid test antigen),” ujar Anita.

“Hasil dari tes antigen diketahui 20 menit, kalau ada yang memerlukan rapid test antigen. Swab juga bisa kita periksa, tapi perlunya memang rata-rata antigen,” tambah Anita.

Memasuki pekan ketiga ini, lanjut Anita, rata-rata ada 150-200 orang test antigen, utamanya saat keberangkatan kapal dari Samarinda. Anita menggarisbawahi, layanan rapid test antigen berlaku juga bagi masyarakat umum, tidak hanya calon penumpang kapal.

“Kalau hasil positif pastinya ada. Hari ini, ada 1 orang (positif). Kalau positif, tidak boleh lanjutkan perjalanan, harus isolasi mandiri, atau lanjut periksa swab,” terang Anita.

Biaya yang dipatok pada test antigen adalah Rp 240 ribu per orang, atau antibodi Rp 130 ribu per orang. “Masa berlaku hasil antigen 3 hari. Kalau antigen, akurasi 80-90 persen. Kalau 100 persen, adalah hasil PCR (Polymerase Chain Reaction),” jelas Anita.

Di Pelabuhan Samarinda, tidak sedikit penumpang tidak mengantongi hasil rapid antigen untuk berlayar ke Parepare. Maka dari itu, mereka diharuskan menjalani rapid tes antigen, untuk lebih memastikan sedang tidak terpapar Covid-19.

“Tidak sempat waktu di rumah tes antigen, ini saya pulang mendadak ke Parepare. Bagus sih disediakan buat tes antigen. Tapi harganya mahal. Syaratnya memang antigen, kalau tidak, ya tidak bisa naik,” kata salah seorang calon penumpang Nurhayati. (006)

Tag: