CPO yang Tumpah di Sungai Mahakam Dikabarkan Diangkut dari Kutai Timur

Tumpahan CPO yang mencemari sungai Mahakam dari jembatan Mahkota II hingga ke Palaran diduga berasal dari kapal Mulia Mandiri yang tenggelam, Sabtu (10/4) pagi. (Foto Kantor SAR Balikpapan)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kapal Landing Craft Tank (LCT) karam di Sungai Mahakam, Sabtu (11/4) kemarin. Diduga, LCT berkapasitas 120 ton diduga berisi Crude Palm Oil (CPO) itu tumpah dan mencemari sungai.

Keterangan diperoleh Niaga Asia, LCT bermuatan CPO, berlayar dari perairan Kutai Timur, dan tenggelam sekitar pukul 05.00 WITA. Satu dari 8 ABK hilang pascakejadian, dan sedang dicari tim SAR gabungan.

Dari keterangan seorang ABK selamat, kapal tidak sedang bermuatan minyak. Pernyataan itu bertolak belakang dengan tumpahan minyak di sungai diduga CPO, yang mencemari sungai dengan radius tidak kurang dari 8 kilometer.

Keterangan yang didapat itu, tidak jauh berbeda dengan informasi Basarnas, yang menyebutkan kapal berlayar dari arah Palaran, menuju dermaga di sekitar bawah Jembatan Mahkota II. Saat berlayar, air belakangan masuk dari depan kapal, hingga akhirnya karam di sungai. KSOP tengah menelusuri dokumen saat kapal berlayar, berikut muatannya.

Berita terkait :

Tim Gakkum Lingkungan Hidup Ambil Sampel Sungai Mahakam Tercemar, Pemilik CPO Dicari

“Disebutkan saksi korban selamat, kapal tidak bermuatan. Tapi dilihat dari tumpahan minyak yang ada, cukup lumayan (banyak),” kata Kooordinator Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Effendi, ditemui Niaga Asia, Sabtu (10/4) sore.

Pascakejadian, kepolisian menyebutkan kapal mengangkut 5 ton CPO. Kabar itu kembali dikonfirmasi Niaga Asia ke Satuan Polair Polresta Samarinda. Namun angka pasti muatan CPO, kembali simpang siur.

“Untuk banyaknya (muatan CPO) masih belum Pak. Masih kita minta keterangan dari semua saksi, lagi proses (pemeriksaan,” kata Kasat Polair Polresta Samarinda AKP Iwan Pamuji, Minggu (11/4).

 

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: