Danpussenif Kodiklad : Infanteri Profesional Kuat Bersama Rakyat

Peringatan Hari Juang Kartika di Makorem 091/ASN (Foto : Penrem 091 ASN)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat, adalah hari khusus Korps Infanteri TNI AD, dan diperingati setiap tanggal 15 Desember, untuk mengenang Pertempuran Ambarawa. Sebelumnya, hari spesial itu bernama Hari Infanteri.

Infanteri merupakan pasukan tempur darat utama, yaitu pasukan berjalan kaki yang dilengkapi persenjataan ringan, dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat.

Kegiatan dalam rangka Hari Infanteri ke-72 Tahun 2020 ini, mengusung tema Infanteri Profesional Kuat Bersama Rakyat, merupakan cerminan jatidirinya, sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional.

Prajurit Infanteri bersama rakyat serta bersama komponen bangsa lainnya, siap mendukung tugas pokok TNI AD sebagai komitmen dan tekad yang kuat, serta militan sebagai petarung yang handal dalam pertempuran menjaga kedaulatan NKRI.

Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Kodam VI/Mulawarman menggelar syukuran Memperingati Hari Infanteri ke-72 TA.2020 secara sederhana, bertempat di aula Wira Yudha Makorem 091/ASN, Sabtu (19/12).

Sambutan Danpussenif Kodiklad Letnan Jenderal TNI Besar Harto Karyawan, yang dibacakan Danrem 091/ASN Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro mengatakan, selaku Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri dan pribadi, mengucapkan selamat hari Infanteri ke 72 tahun 2020 kepada segenap prajurit Korps Infanteri, beserta keluarga dimanapun berada dan bertugas.

“Disertai ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus atas pengabdian keberhasilan, serta prestasi yang telah dicapai prajurit dan satuan korps Infanteri, dalam mengharumkan nama baik korps Infanteri, dan mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat,” kata Letjen TNI Besar Harto Karyawan, dikutip Niaga Asia melalui keterangan tertulis, Sabtu (19/12).

Harto menerangkan, salah satu catatan peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah Infanteri adalah peristiwa saat menghadapi Agresi Militer Belanda Kedua, tanggal 19 Desember 1948.

“Dimana pada saat itu, Panglima Besar Jenderal Soedirman mengeluarkan perintah kilat nomor 1/PB/D/1948 dan menjalankan perintah siasat No 1/1948 tanggal 12 Juni 1948. Dwngan melaksanakan perang rakyat semesta, pasukan yang hijrah melaksanakan aksi infiltrasi dengan cara Long March, kembali ke wilayah masing-masing dan membentuk kantong kantong kekuatan sebagai titik-titik kuat pertempuran gerilya,” ujar Harto.

Dari peristiwa tersebut diperoleh makna mendapatkan nilai heroisme yang sarat dengan jiwa pengabdian militansi yang tinggi dan tangguh, sebagai pertempuran terdepan dalam menjaga kedaulatan NKRI, merupakan refleksi potret perjuangan tanpa akhir.

“Tidak kenal menyerah dan kerelaan berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, adalah perwujudan nilai-nilai perjuangan yang perlu dilestarikan kepada generasi penerus prajurit infanteri,” ungkap Harto.

“Saya berharap tema tersebut kita jadikan sebagai komitmen bersama untuk benar-benar dipahami dan dihayati, serta di implementasikan melalui langkah dan tindakan nyata secara konsisten. Sesuai dengan peran, tugas dan fungsi serta tanggung jawab masing-masing,” tambah Harto.

Menurutnya, tantangan tugas kedepan semakin kompleks dan dinamis. Respons dalam menyikapi hal tersebut, telah direalisasikan secara bertahap, dengan melakukan transformasi dan modernisasi alutsista, guna memberikan semangat baru.

“Oleh karena itu, mari kita mantapkan langkah guna mewujudkan Infanteri yang maju, modern dan berkelas dunia, dengan membuat yang terbaik, berani tulus dan ikhlas,” tegas Harto.

Melalui kesempatan itu, Harto sebagai komandan pusat kesenjataan Infanteri dan pribadi, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah daerah, serta seluruh komponen bangsa, yang telah memberikan kepercayaan dukungan bantuan dan kerjasamanya dengan seluruh satuan Infanteri jajaran TNI AD, di manapun berada dan bertugas.

Acara pokok pemotongan tupeng oleh Danrem 091/ASN didampingi Kasrem dan Danyonif 611/Awl, diberikan kepada prajurit termuda Prada Ikay Yantara, anggota Kompi A Yonif 611/Awang Long.

Kegiatan syukuran tetap memperhatikan protokol kesehatan, yang telah ditetapkan pemerintah di tengah Pandemi Corona COVID-19. Seperti, sebelum masuk ruangan mencuci tangan di air mengalir dengan menggunakan sabun anti septik, pemeriksaan suhu badan, menjaga jarak dan tidak lupa tetap menggunakan masker selama penyelenggaraan kegiatan. (006)

Tag: