SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dany Faturrahman (41), petugas KPPS 03 RT 07 Sidomulyo, di Samarinda, Kalimantan Timur, meninggal subuh tadi. Diduga kuat dia kelelahan selama bertugas di TPS hampir 24 jam lamanya. Pemakaman Dany, diwarnai isak tangis. Termasuk, Ketua KPU Kalimantan Timur Rudiansyah.

Keterangan diperoleh Niaga Asia, subuh tadi, Dany pulang ke rumahnya, dan dipijat oleh anaknya. Berselang tidak lama kemudian, Dany mengalami kejang hingga meninggal di rumahnya.

Kabar itu mengejutkan jajaran KPU Kalimantan Timur, hingga KPU Kota Samarinda. Tidak terkecuali, juga KPPS se kota Samarinda. Sebab memang, rata-rata, perhitungan surat suara di TPS, memakan waktu hingga dini hari bahkan hingga subuh.

“Beliau meninggal dunia, setelah menyelesaikan tugasnya dalam pelaksanaan Pemilu subuh tadi. Kami semua berduka,” kata Rudiansyah, di sela pemakaman Dany Faturrahman, Kamis (18/4) tengah hari tadi.

Tugas kedepan penyelenggara Pemilu, menurut Rudiansyah memang lebih berat yakni rekapitulasi suara. Sejak awal pemungutan suara di TPS pada Pemilu Rabu (17/4) kemarin, memang bekerja mulai pukul 07.00 WITA. Sehingga diimbau, untuk benar-benar menjaga kondisi kesehatan.

Bahwa apa yang dilakukan rekan kami di tingkat KPPS dan PPK, lebih banyak kerelawanan, lebih banyak ke pengabdian. Sehingga kami berharap pihak-pihak yang perduli terhadap penyelenggara pemilu ini, sehingga tidak terlalu terforsir,” ujar Rudiansyah.

Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Priyo Widyanto yang juga hadir di rumah duka menerangkan, dari keterangan keluarga, Dany Faturrahman memiliki riwayat sakit maag akut. “Mungkin takdir, tapi juga faktor kelelahan. Kita lihat, frekuensi tugas KPPS menyelenggarakan pemungutan suara di TPS, cukup melelahkan. Mulai pukul 7 sampai dini hari bahkan subuh, baru selesai melaksanakan tugasnya,” kata Priyo.

Priyo menilai, Dany tidak hanya sekadar sebagai petugas TPS. “Tapi juga menjalankan tugas negara untuk mensukseskan Pemilu,” demikian Priyo. (006)