Delapan Orang Tenggelam di Sungai Mahakam Dalam 11 Hari, Enam Tewas

Proses evakuasi jenazah Halim alias Ali Intojeng, ABK yang tenggelam di sungai di kawasan Samarinda Seberang (Foto : HO/Basarnas)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sungai Mahakam kembali menelan korban. Terbaru, Armansyah (24), tercebur ke sungai saat memancing Minggu (21/2) malam, di kawasan Samarinda Seberang. Dengan begitu, sudah 8 orang dilaporkan tenggelam di sungai yang memiliki panjang sekitar 980 kilometer itu dalam 11 hari di bulan Februari.

Dalam catatan Niaga Asia, insiden pertama, terjadi 10 Februari 2020. Enam ABK kapal motor muat batubara, melompat ke sungai saat hendak diperiksa kepolisian. Empat dilaporkan selamat, dua lainnya Halim dan Marwan, hilang.

Halim, ditemukan tewas, pada Jumat (12/2) dini hari. Namun tidak bagi Marwan. Hingga operasi SAR ditutup, Marwan tidak kunjung ditemukan tim SAR gabungan.

Kedua, pada 15 Februari 2021. Juragan speedboat di dermaga Sapulidi Jalan Yos Sudarso, Ardian (62), juga tercebur ke sungai Mahakam. Korban Ardian, ditemukan Rabu (17/2) pagi dalam kondisi meninggal dunia.

Berikutnya, kejadian ketiga, pada Jumat (19/2). Pekerja pencucian mobil, Fery (17) alias Pepeng, ditemukan meninggal Minggu (21/2) kemarin. Sebelumnya, Pepeng tercebur ke Mahakam di kawasan Sukarame, setelah salah oper gigi Mitsubishi Strada yang selesai dia cuci.

Proses evakuasi jenazah yang diketahui bernama Tumiran, Minggu (14/2). Tumiran adalah korban ledakan di atas kapal di pulau atas Kamis (11/2) lalu. (Foto : Basarnas)

Masih di bulan Februari 2021, bersamaan dengan berlangsungnya operasi SAR dua ABK di Samarinda Seberang, tim SAR gabungan mengevakuasi tiga jenazah Suwardi (37), Gunawi (52), dan Tumiran (58). Dengan begitu, dari kejadian orang tenggelam di Mahakam, ada 6 meninggal, 1 tidak ditemukan dan 1 masih dicari sampai hari ini, sepanjang Februari 2021.

Ketiganya adalah pekerja, korban ledakan di atas kapal di kawasan Pulau Atas, Kamis (11/2) siang lalu, di area perusahaan PT Barokah Perkasa Grup (BPG). Lokasi penemuan mereka, rata-rata berjarak cukup jauh. Bahkan lebih 40 kilometer dari lokasi ledakan, di perairan Anggana, Kutai Kartanegara.

Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda Riqi Effendi menerangkan, Basarnas mencatat operasi SAR selama Februari 2021, memang didominasi kecelakaan perairan Sungai Mahakam. Baik itu di wilayah Samarinda, maupun sebagian di Kutai Kartanegara.

Bangkai Mitsubishi Strada yang terjun ke Sungai Mahakam di Tenggarong berhasil dievakuasi Sabtu (20/2) siang. Fery (17) pekerja pencucian mobil yang tenggelam bersama Strada ditemukan tewas, Minggu (21/2). (Foto : HO/Basarnas)

“Aktivitas masyarakat, memang juga banyak di perairan sungai. Risiko kecelakaan di air tinggi,” kata Riqi, dikonfirmasi Niaga Asia, Senin (22/2).

Riqi menjelaskan, wilayah kerja operasi SAR Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda, memang sampai dengan mencakup wilayah Kutai Kartanegara. Seperti insiden pekerja pencucian mobil Tenggarong, dengan korban atas nama Fery (17), yang ditemukan meninggal dunia. Operasi SAR pun ditutup Minggu (21/2) siang.

Riqi menerangkan, dalam setiap kesempatan, Basarnas terus mensosialisasikan bagi masyarakat yang beraktivitas di perairan, agar menggunakan alat pelindung diri (APD). “Kami terus ingatkan, agar berhati-hati, dan menjaga keselamatan diri sendiri, dan juga lingkutan sekitar,” ujar Riqi.

Berita terkait :

Armansyah Tercebur di Sungai Mahakam Samarinda Saat Memancing

 

Masih menurut Riqi, insiden perairan Mahakam dengan karakter arus sangat deras di bawah permukaan, memang terjadi signifikan di bulan Februari 2021 ini.

Sebelumnya, di Januari 2021, Basarnas juga menggelar satu kali operasi SAR di perairan Sungai Mahakam. Namun demikian, kejadian perairan itu belum termasuk kejadian di Sungai Karang Mumus. (006)

Tag: