Desa Longgason Benahi Potensi Wisata Arung Giram

Wisata arung giram di Desa Longgasonm Kecamatan Lumbis Pansiangan (foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Desa Longgasan di wilayah Kecamatan Lumbis Pansiangan, terus melakukan pembehanan destinasi wisata alam mulai dari menyiapkan fasilitas alat arung giram hingga tempat-tempat menginapan sederhana dalam bentuk homestay.

Pembanguan homestay di rumah – rumah warga dan sarana penunjang arung giram berawal dari ide masyarakat desa yang ingin memperkenalkan keindahan wisata giram yang berada di Desa Longgason, Kecamatan Lumbis Pansiangan.

“Lokasi wisata arung giram Longgason berada di wilayah perbatasan Indonesia dengan waktu  tempuh ke Malaysia sekitar 90 menit,” kata Plh Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis  pada Niaga.Asia, Rabu (26/08/2020).

Dalam pengembangan wisata alam, pemerintah Desa Longgason tahun 2020 mengangarkan Dana Desa sebesar Rp. 170 juta untuk pengadaan peralatan olahraga rafting, pembelian jetski dan perahu karet.

“ Sebelumnya, tahun 2019 Dana Desa digunakan untuk pembuatan homestay,” kata camat.

Penggunaan dana desa sebesar 20 persen ini diharapkan mampu memperkenalkan desnitasi arung giram yang sangat cantik dan tentunya wisatawan yang bermain disana bisa memanjakan dirinya beristirahat di homestay milik warga setempat.

“Ibu Bupati Nunukan diperkirakan 28 Agustus 2020 datang ke Lumbis Pansiangan untuk louncing wisata arung giram dan secara resmi dibuka untuk umum wisata,” sebutnya.

Giram Desa Longgason memiliki potensi alam dengan air yang jernih dialur sungai Sadalid yang berjarak 500 meter dari giram buatan dan giram ujud (alami). Tidak hanya Desa Longgason, kata camat, ia juga  mendorong 13 desa di Lumbis Pansiangan mengembangan wisata alam ataupun wisata giram.

Pengembangan wisata alam di Kecamatan Lumbis Pansiangan terkoneksi dengan rencana pemerintah pusat yang pada Oktober 2020 membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Labang. Artinya, tahun 2021 nanti  bisa menjual rafting  ke mancanegara.

“Saya berani memprediksi wisata ini akan menjadi sumber perputaran ekonomi dan pendapatan besar untuk warga di perbatasan,” ujarnya.

Wisata arung giram di Desa Longgasonm Kecamatan Lumbis Pansiangan (foto Istimewa/Niaga.Asia)

Munculnya wisata rafting di perbatasan Indonesia secara tidak langsung akan mengundang wisatawan masuk dan bermalam di Desa Longgason, dari kegiatan itu akan terjadi perputaran transaksi uang yang selama ini hampir tidak ada uang masuk.

Lumbis berharap, dibukanya wisata berkelas internasional ini nantinya mendapat perhatian dan dorongan pemerintah kabupaten dan provinsi, terutama kementerian pariwisata Indonesia dalam sisi bantuan anggaran peningkatan sarana dan prasarana.

“Selama ini hampir tidak ada perputaran ekonomi di desa – desa Lumbis Pansiangan. Kehidupan warga perbatasan sebatas mengandalkan pertanian dan kebun,” tutur Lumbis.

Desa Langgason sendiri adalah desa yang paling ujung di Kecamatan Lumbis Pansiangan, yang wilayah admistrasi desanya berbatasan dengan Lumbis Hulu. Warga dan pemerintah desa bersama pemerintah kecamatan terus berbenah diri memajukan daerahnya. (002)

Tag: