Dewan Minta Maksimalkan Dana Pendidikan

aa
H Rusman Yak’ub. (Foto Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Pendidikan masih menjadi salah satu sektor yang menjadi perhatian. Mutu pendidikan yang baik berimbas dengan kualitas pendidikan, khususnya pada pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Sebaliknya, bila program yang dijalankan tidak tepat, maka akan berimbas negatif terhadap perkembangan mutu pendidikan.  Apalagi diketahui sektor pendidikan memiliki andil besar untuk menyiapkan generasi yang siap dalam hal memajukan pembangunan. Hal ini disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Yaqub.

Menurutnya, pendidikan merupakan hal paling penting dalam menunjang pembangunan, khususnya di Kaltim. Dengan anggaran pendidikan sebesar 20 persen, mestinya dapat direalisasikan dengan maksimal serta mengedepankan program-program yang bersifat wajib.

“Kita memiliki anggaran 20 persen di sektor pendidikan sesuai yang diamanatkan Undang-Undang No 20 Tahun 2003. Harusnya ini bisa dimaksimalkan dalam merealisasikannya, terutama dalam penggunaan di program-program wajib, seperti peningkatan kualitas pendidikan serta sarana infrastruktur pendidikan,” ucapnya.

Saat ini kata dia, realisasi anggaran pendidikan telah terealisasi secara menyeluruh, kendati masih belum berjalan dengan maksimal. Selain itu, tenaga pengajar di Kaltim yang telah mencapai angka puluhan ribu, namun tidak banyak yang sudah bersertifikasi. Menurutnya, itulah yang menjadi pekerjaan rumah bersama. “Sudah seharusnya pendidikan di Kaltim memiliki konsep yang inovatif terutama dalam hal menciptakan tenaga-tenaga pengajar yang andal,” ucapnya.

Rusman berharap, dunia pendidikan di Kaltim dapat lebih maksimal. Utamanya terkait pemerataan kualitas sumber daya manusia. “Jangan ada kesenjangan antara pendidikan di kota dan desa. Karena perinsipnya kita menginginkan pendidikan di Kaltim bisa lebih maju lagi untuk beberapa tahun ke depan. Besar kecilnya anggaran jangan menjadi penghalang untuk komitmen memajukan SDM di bidang pendidikan dan menciptakan tenaga-tenaga pengajar andal,” pungkasnya. (adv/hms6)