Satgas Covid-19 Sebut Masyarakat di Kaltim Sangat Bebas Berkerumun

Petugas  yang tergabung dalam Satgas Aman Nusa di Nunukan menghentikan pengendara yang tidak bermasker dan diminta mengenakan masker. Bagi yang tidak membawa masker, diberi masker gratis. (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Warga Kalimantan Timur secara umum dinilai sudah sedemikian bebas berkerumun, di masa pandemi Covid-19 saat ini. Kondisi itu berpotensi menyebabkan terjadinya penularan virus SARS-CoV-2, yang mengakibatkan menderita Covid-19.

“Kami lihat, sekarang terlihat sangat bebas berkerumun, ngobrol sambil makan di kafe, dan interaksi cukup lama, tanpa gunakan masker. Ini berpotensi sangat besar terjadinya penularan, dari orang yang bisa saja positif tanpa gejala,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalimantan Timur Andi Muhammad Ishak, saat telekonferensi, Kamis (6/8) sore.

Andi menegaskan, kunci keberhasilan penanganan Covid-19, bergantung dari peran aktif masyarakat, dalam langkah pencegahan dan penanggulangan, dan upaya menjaga diri agar tidak tertular dan menularkan.

“Masyarakat adalah garda terdepan menghadapi pandemi. Justru tenaga kesehatan, adalah penyaring terakhir untuk bisa berikan layanan tebaik kepada penderita. Baik gejala ringan, maupun berat,” ujar Andi.

“Apabila tidak didukung masyarakat, apa yang dilakukan tenaga kesehatan juga punya batas. Jangan sampai tidak lagi sanggup merawat pasien karena ketidakpatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan baik, benar dan konsisten,” tambah Andi.

Andi juga menjelaskan, kasus Covid-19 sampai hari ini masih menunjukkan peningkatan cukup tinggi, dan terus menuntut kewaspadaan semua pihak. “Karena, kita setiap saat berisiko tertular,” sebut Andi.

Saat ini, lanjut Andi, Covid-19 yang sudah menjadi pandemi global, menginfeksi tidak kurang 215 negara. “Di Indonesia juga ada 464 kabupaten dan kota di 34 provinsi, yang sudah ditemukan kasus Covid-19,” terang Andi.

“Para ahli menyatakan, belum bisa diketahui kapan berakhir pandemi ini, dan ini adalah krisis kesehatan yang terjadi di tengah kita. Mau tidak mau, kita dituntut kesiapsiagaan. Kedepan, pemberdayaan masyarakat menjadi suatu hal sangat penting di masa pandemi ini,” tegas Andi.

Masih disampaikan Andi, meski saat ini fokus pada penanganan Covid-19, tetap mesti mewaspadai penyakit menular lainnya. “Karena saat ini terjadi keterbatasan layanan kesehatan, di fasilitas layanan kesehatan,” demikian Andi. (006)

Tag: