Diabetes Melitus Paling Mematikan Pasien Covid-19 di Kalimantan Timur

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalimantan Timur Andi M Ishak (foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kasus positif Covid-19 di Kalimantan Timur tembus 6.000 kasus. Tercatat, 242 kasus diantaranya meninggal dunia. Comorbid atau penyakit penyerta/bawaan Diabetes Melitus, mendominasi sebab kondisi pasien Covid-19 memburuk, hingga meninggal dunia.

Dilansir Satgas Covid-19 Kalimantan Timur, hari ini ada penambahan 123 kasus baru Covid-19. Adapun rinciannya, 13 kasus di Berau, 6 kasus di Kutai Timur, 1 kasus di Penajam Paser Utara, 9 kasus di Bontang, dan tertinggi di Samarinda 94 kasus.

Dengan penambahan 123 kasus baru itu, Kalimantan Timur mencatatkan 6.049 kasus terkonfirmasi Covid-19 sampai hari ini. Sedangkan, yang masih menunggu hasil pemeriksaan swab ada 67 orang.

“Ini menunjukkan peningkatan angka kasus. Sekarang, 162 (orang) per 100 ribu penduduk (terpapar Covid-19),” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalimantan Timur Andi M Ishak, dalam penjelasan virtual, Senin (14/9).

Info grafis kasus Covid-19 Kalimantan Timur per hari Senin (14/9). (Sumber : Dinkes Kaltim)

Andi juga melaporkan 2 kasus kematian baru, dari pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Kedua-duanya, ada di Samarinda yakni pasien SMD 1.478 dan SMD 1.421. Sehingga, angka kematian berjumlah 242 kasus.

Diterangkan Andi, kasus kematian didominasi pasien laki-laki dengan prosentase sekitar 60 persen, dan 40 persennya adalah wanita. “Kami mempercepat upaya tracing, untuk menghindari penderita agat tidak dalam kondisi berat baru kemudian masuk perawatan rumah sakit,” ungkap Andi.

Dijelaskan Andi juga, sesuai risiko penderita yang memiliki Comorbid dan meninggal dunia, Diabetes Melitus mendominasi sekitar 51 persen, disusul Kardiovaskuler 36,4 persen, serta Comorbid lain hipertensi 12,1 persen. “Kasus meninggal didominasi usia 60 tahun ke atas,” jelas Andi.

Namun demikian, lanjut Andi, hari ini pasien yang sembuh dari Covid-19 bertambah 182 kasus. Sehingga total pasien sembuh menjadi 3.771 orang. “Yang masih menjalani status perawatan ada 2.036 kasus,” demikian Andi. (006)

Tag: