Diingatkan Lagi, Jemaah Jangan Lupa Minum

Ilustrasi jamaah haji Indonesia tahun 2018 (foto : istimewa/net)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dr Eva Delsi, berbagi tips kepada jemaah haji agar tetap dapat menjalankan Ibadah Haji dengan baik.

Hal ini ditengarai dehidrasi dan melepuh pada telapak kaki karena tidak menggunakan alas kaki, menjadi salah satu penyebab jemaah haji Indonesia tidak bisa menunaikan ibadah.

Menurut Eva, tidak ada penanda gerah membuat jemaah Indonesia acapkali tidak sadar tubuhnya sedang mengalami dehidrasi.

“Cuaca di sini memang panas banget dan tidak mengeluarkan keringat. Beda dengan di Indonesia, kita bisa merasa gerah. Di sini kita merasa baik-baik aja karena tidak ada penanda. Kalau di Indonesia kan ada penanda, contohnya berkeringat,” kata Eva, seperti dilansir laman resmi Kementerian Kesehatan, Kamis (16/6).

Menurut Eva, kondisi dehidrasi pada tubuh, tidak hanya berpengaruh pada kondisi kulit atau bibir yang kering dan pecah pecah. Melainkan dapat mengarah pada kondisi yang lebih gawat, terutama di tengah cuaca yang panas dengan kelembaban yang rendah.

“Kalau kita dehirasi, yang terganggu semua sel tubuh. Akibatnya mulai dari yang teringan seperti rasa mual, kulit terasa kering, sampai dengan bergejala berat seperti delirium (berperilaku seperti orang bingung) sampai dengan terjadinya heat stroke yang ditandai gangguan kesadaran atau pingsan. Itu yang kita mau hindari,” terang Eva.

Untuk itu Eva mengingatkan para jemaah untuk rutin minum air, meskipun tidak merasa haus dan makan tepat pada waktunya. Selain itu juga gunakan alat pelindung diri seperti masker, alas kaki, payung, semprotan muka, dan sebagainya.

Meskipun sering minum, lanjut Eva dengan cuaca dan kelembaban di tanah suci, tidak akan membuat jemaah sering buang air kecil. Sehingga jemaah diminta untuk rutin minum air dan jangan tunggu haus.

“Meskipun di malam hari jangan lupa minum. Sebelum tawaf minum, setelah selesai tawaf, sebelum sa’i, setelah sa’i, jangan lupa minum,” demikian Eva mengingatkan.

Sumber : Kementerian Kesehatan | Editor : Saud Rosadi

Tag: