Dinkes Nunukan Temukan 28 Penderita HIV/AIDS, Satu Orang Pelajar

Kepala Seksi Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Nunukan, Aris Suyono (foto Budianshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Dinas Kesehatan (Dinkes) Nunukan menemukan 1 orang pelajar di Kabupaten Nunukan mengidap virus yang merusak sistem kekebalan tubuh HIV (human immunodeficiency virus) yang mulai mengarah pada AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

“Tahun 2019 kita temukan 1 kasus penularan HIV/AIDS pada pelajar usia diatas 15 tahun,” kata Kepala Seksi Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Nunukan, Aris Suyono pada Niaga.Asia, Selasa (4/2/2020).

Penularan HIV/AIDS terhadap pelajar tersebut disebabkan faktror gaya hiudp hedon sosial yang mengarah pada prilaku berganti-ganti pasangan. Berganti pasangan yang disertai hubungan sex sangat rawan tertular penyakit.

Meski menemukan pelajar penderita HIV/AIDS, Aris mengklaim, Dinkes Nunukan telah bekerja keras melakukan penyuluhan dan pencegahan dilingkungan wanita-wanita penghibur ataupun di kalangan pelajar.

Hal ini lanjut Aris, dibuktikan dengan adanya tingkat penurunan kasus HIV/AIDS dari 33 kasus tahun 2018 turun menjadi 28 kasus di tahun 2019. Ia sangat menyesalkan adanya palajar tertular penyakit mematikan ini.

“Kasus HIV/AIDS menurun, bahkan awal tahun 2020 belum ditemukan adanya kasus baru,” ucap Aris.

Terhadap temuan pelajar laki-laki penderita HIV/AIDS, Dinkes Nunukan melakukan konsuler dan mengarahkan agar pelajar tersebut bersedia mengikuti pengobatan, perlakuan ini disarankan pula terhadap semua penderita lainnya.

Menurut Aris, peran konsuler yang dijalankan Dinkes Nunukan tidak semua berhasil, sebab dari 28 kasus temuan HIV/AIDS, hanya 14 orang (50 persen) yang bersedia menjalani pengobatan dan pemeriksaan rutin di rumah sakit Nunukan.

“Ada yang ngotot, sudah positif HIV/AIDS tidak mau berobat, orangnya berhubungan sex badan tidak mau lagi pakai pengaman kondom,” tuturnya.

Tiga meninggal

Upaya pengobatan tidak semua berbuah manis, tiga orang penderita positif AIDS di Kabupaten Nunukan meninggal dunia, korban mengalami kehilangan kekebalan tubuh yang semakin hari terus menurun.

Selain tiga orang meninggal, sejumlah penderita positif AIDS menghilang dari Nunukan, diduga korban berpindah tempat menghindari pengobatan ataupun menghindari penularan yang lebih banyak lagi.

“Tiga orang meninggal dunia, empat orang pindah domisili keluar Nunukan, lebihnya masih dalam pengobatan rutin,” sebutnya.

Aris mengatakan, pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Nunukan dibagi dalam tingkatan usia, untuk usia 20 sampai 27 sebanyak 7 kasus (25 persen) usia 25 sampai 47  sebanyak 19 kasus (67 persen) sedangkan usia 50 keatas 1 kasus.

Temuan peneliti Dinkes Nunukan menyatakan penderita HIV/AIDS lebih banyak diderita usia produktif. Pada kasus temuan lainnya, prilaku homo seksual (Lelaki Suka Lelaki) menempatan tingkat II, sedangkan sex wanita dengan wanita pria  (waria) menempati tingkat ke III.

“Distribusi temuan penderita HIV/AIDS, LSL dan Waria masih tinggi mengalahkan tingkat sek dikalangan WTS yang sudah mulai sadar menggunakan pengaman,” terang Aris. (002)

Tag: