DPRD Samarinda: Walikota dan Sekda “Sembunyikan” Anggaran Penanganan COVID-19

Ketua DPRD Samarinda, H Siswadi didampingi Wakil Ketua DPRD Samarinda, H Subandi dan Rusdi, serta anggota Banggard menjelaskan ketertutupan Walikota Samarinda, H Syaharie Jaang dan Sekda Samarinda, H Sugeng Chairuddin dalam menyusun anggaran untuk penanganan COVID-19 dalam jumpa pers di ruang sidang utama DPRD Samarinda, Selasa (12/5/2020). (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-DPRD Samarinda menyebut Walikota Samarinda, H Syaharie Jaang dan Sekda Samarinda, H Sugeng Chairuddin “menyembunyikan” besaran anggaran penangangan COVID-19 dengan dalih belum memyampaikan karena terkendala social dan physical distancing.

“Sampai sekarang, baik itu unsur pimpinan, anggota Banggar, maupun anggota lainnya, belum pernah diberitahu walikota besaran anggaran untuk penanganan COVID-19 (kesehatan, bansos, dan untuk ekonomi),” ungkap Ketua DPRD Samarinda, H Siswadi dalam jumpa pers di ruang sidang utama DPRD Samarinda, Selasa (12/5/2020).

Siswadi tidak sendirian, karena juga didampingi Wakil Ketua DPRD Samarinda, H Subandi dan Rusdi, serta anggota Banggar DPRD Samarinda.

“Kami wakil rakyat  tidak pernah diberitahu, apakah Perwali (Peraturan Walikota) terkait fefocusing dan realokasi anggaran APBD-Murni Samarinda Tahun Anggaran 2020 untuk belanja COVID-19,” ucap Siswadi.

Padahal, disisi lain, menurut politisi PDI-P ini,  anggota DPRD Samarinda ditanya-tanya oleh masyarakat terdampak COVID-19, mereka akan dapat bantuan apa dari Pemerintah Kota Samarinda. “Terus terang kami kecewa, kami undang Sekda untuk menjelaskan terkait anggaran untuk COVID-19, tidak mau datang dengan aaan sosial distancing, padaha ruang rapat paripurna ini cukup besar untuk mengatur  pertemuan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” tandasnya.

Menurut Siswadi, ia curiga ketertutupan walikota dan sekda menjelaskan besaran anggaran COVID-19 dan asal usulnya kegiatan apa yang direfocusing dan direalokasi untuk kepentingan kelompok tertentu di pemerintahan maupun diluar pemerintahan, karena fakta di lapangan, sejumlah proyek tetap berjalan, sebaliknya masyarakat terdampak COVID-19 beum menerima bantuan yang sumber dananya dari APBD Samarinda.

“Tolong diberitahu ke rakyat Samarinda, kalau belum menerima bantuan dari Pemerintah Kota Samarinda, itu karena salahnya walikota dan sekda, bukan disebabkan anggota DPRD tidak mau menganggarkan. Kami hanya mendengar anggaran penanganan COVID-19 dialokasikan Rp300-an miliar, tapi siapa yang dapat untung wallahualam,,” kata Siswadi. (001)

Tag: