SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kepala Dinas Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ir. Siti Farisyah Yana, M.Si mengatakan, sesuai Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kaltim 2024-2026, Pemprov Kaltim sudah menetapkan lebih mengembangkan lagi tanaman Pisang Kepok di Kabupaten Kutai Timur dan di tiga kabupaten lainnya, yakni di Kutai Kartanegara, Paser dan Kabupaten Berau, sebagai program unggulan, dimulai tahun 2024 hingga tahun 2026.
Perluasan lahan pertanian tanaman pisang tersebut di luar Kutim, didasari pada harga jual pisang kepok bagus dan tingginya permintaan dari sejumlah negara. Pisang Kepok sudah jadi komoditi ekspor Kaltim,” kata Yana dalam konferensi pers bersama Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur, Puguh Harjanto, S.STP, M.Si yang diselenggarakan Diskominfo Kaltim dan dimoderatori Kabid IKP dan Kehumasan, Irene Yuriantini di kantor Diskominfo Kaltim, Jum’at sore (16/2/2024).
“Sepanjang tahun 2023 angka penjualan Pisang Kepok totalnya 39.446 ton, dengan rincian dijual di pasar lokal 37.090 ton dan diekspor sebanyak 2.356 ton. Permintaan pasar luar negeri belum bisa kita penuhi. Dari itu kita kembangkan terus komoditi Pisang Kepok ini,” kata Yana menjelaskan.
Pada tahun 2024 DPTPH Kaltim telah menetapkan target luas panen tanaman Pisang Kepok di Kutai Timur 1,317 hektar dengan target produksi 98,775 ton. Kemudian di Kutai Kartanegara ditargetkan 762,97 hektar, target produksi 57.223 ton, di Paser 1,010 hektar dengan target produksi 75.750 ton, dan di Berau ditargetkan luas panen Pisang Kepok 295,61 hektar dan target produksi 22.171 ton.
Menurut Yana, kawasan/kecamatan pengembangan tanaman hortikultura, Pisang Kepok, tersebar di 7 kecamatan di empat kabupaten. Di Kabupaten Kutai Timur di Kecamatan/Kawasan Muara Ancalong, Bengalon, dan Teluk Pandan. Sedangkan di Kabupaten Kutai Kartanegara di Kecamatan Benamang.
Selanjutnya, kawasan pengembangan tanaman Pisang Kepok di Kabupaten Berau di tiga kecamatan, yaitu di Gunung Tabur, Teluk Bayur, dan Sambaliung.
“Kawasan pengembangan tanaman Pisang Kepok di Kabupaten Paser di Kecamatan Long Kali dan Kuaro,” ungkap Yana.
Sedangkan mayor proyek hortikultura 2024-2026 DPTPH Kaltim, pada tahun 2024 meningkatkan produksi tanaman Pisang Kepok jadi 128.562 ton, Cabai Rawit 7.926 ton, Cabai Besar 5.597 ton, Bawang Merah 117 ton, Pepaya 13.714 ton, dan Nanas 37.241 ton.
Target produksi tanaman hortikultura pada akhir tahun 2026, untuk Pisang 129.612, Cabai Rawit 8.326 ton. Cabai Besar 5.997 ton, Bawang Merah 124 ton. Pepaya 13.779 ton. Nanas 38.141 ton.
Yana melanjutkan, wilayah pengembangan tanaman Cabai Rawit juga sudah ditetapkan di Kukar, Balipapan, dan Berau. Cabai Besar dikembangkan di Kukar, Samarinda dan Balikpapan. Bawang Merah dikembangkan di wilayah Kukar, Paser, Berau dan Penajam Paser Utara. Pepaya dikembangkan di Kukar, Balikpapan dan Berau. Terakhir Nanas dikembangkan di Balikpapan, Kukar dan Berau.
“Pengembangan tanaman hortikultura tersebut, selain untuk diekspor dan diperdagangkan ke luar, sekaligus untuk memenuhi kebutuhan pasar di Kaltim dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar Kaltim, seperti Cabai dan Bawang,” ujar Yana.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Pisang