Dugaan Korupsi Asabri, Bareskrim Tunggu Hasil Audit BPK

aa
Kegitan PT Asbari (Persero). (Foto HO/Net)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA– Polri mengatakan hingga saat ini masih menunggu hasil dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kerugian negara dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau Asabri (Persero).

“Kasus sedang berjalan dan kami masih menunggu hasil audit BPK RI,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono, Rabu (11/11/2020).

Awi menyampaikan ada tiga laporan dari masyarakat yang terkait dengan perusahaan pelat merah itu. Dua laporan ditangani oleh Bareskrim Polri. Satu laporan ditangani Polda Metro Jaya.

Ketiga laporan tersebut saat ini telah naik ke penyidikan. Peningkatan status kasus ini dilakukan setelah penyidik memeriksa 49 saksi di Bareskrim Polri dan 94 saksi di Polda Metro Jaya.

“Penyidik juga telah menyita beberapa laporan keuangan serta empat dokumen,” tutur Awi.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono. (Foto Humas Polri)

Awi menambahkan saat ini Bareskrim Polri masih menunggu hasil penyidikan yang dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya karena objek perkara yang dilaporkan ke Bareskrim Polri sama dengan yang diterima oleh Polda Metro Jaya.

“Makanya kami utamakan Ditkrimsus Polda Metro Jaya untuk kasus ini. Kita tunggu bagaimana perkembangannya,” kata Awi.

Nantinya tersangka dalam kasus ini akan dijerat Pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 Undang-undang Nomor 21 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Pasal 3 dan/atau Pasal 4, Pasal 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP.

Kasus Asabri bermula dari saham-saham yang menjadi portofolio Asabri berguguran sepanjang 2019. Harga saham perusahaan-perusahaan tersebut turun mencapai lebih dari 90 persen pada tahun tersebut.

Hal ini menyebabkan kondisi kesehatan finansial Asabri turun seperti ditunjukkan oleh nilai risk based capital (RBC) -571,17 persen pada 2019. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meluncur hingga -643,49 persen pada 2020. (*/001)

Tag: