Ekonomi Kaltim 2023 Tumbuh Impresif, Ini Catatan BPS

Batubara masih penopang utama pertumbuhan ekonomi Kaltim tahun 2023. (Foto HO/NET)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) DR Akmal Malik dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kaltim memperingati HUT ke-67 Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di Gedung Utama DPRD Kaltim, Senin (08/01/2023) melaporkan pertumbuhan ekonomi Kaltim tahun 2023 bagus, meski dalam suasana geopolitik dan ekonomi dunia yang tidak begitu bagus.

Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim dalam laporan terbarunya yang dipublish November 2023 menyebut pada tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Kaltim secara kumulatif mengalami pertumbuhan yang cukup impresif sebesar 6,34 persen.

“Pertumbuhan positif Kaltim  tersebut akibat peningkatan kinerja pada sektor pertambangan dan penggalian, sektor konstruksi, serta meningkatnya kinerja sektor industri pengolahan,” ungkap Kepala BPS Kaltim, DR Yusniar Juliana, SST. MIDEC.

baca juga:

Akmal Malik: Kinerja Pemprov Kaltim 2023 Bagus

Tentang inflasi di Kaltim , Yusniar mengatakan, pada tahun 2023 sebesar 3,46 persen, atau lebih tinggi dibandingkan angka inflasi secara nasional yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) yakni  2,61 persen.

“ Khusus di Bulan Desember 2023, inflasi gabungan dua kota Samarinda dan Balikpapan sebesar 0,39 persen, dengan rincian di Kota Samarinda inflasi sebesar 0,41 persen dan Kota Balikpapan 0,39 persen,” ungkapnya.

Menurut Yusniar, dengan peranan yang cukup signifikan bagi pembentukan PDRB Kaltim, maka peningkatan aktivitas konstruksi akibat Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru dan Pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP), serta meningkatnya produksi batubara mengakibatkan ekonomi Kaltim secara total mengalami pertumbuhan positif.

“Selain itu, Pembangunan IKN mendorong pertumbuhan positif pada sektor-sektor lainnya seperti sektor Pengadaan Listrik dan Gas, sektor Transportasi dan Pergudangan, serta sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, terangnya.

Memasuki Tahun 2023, kinerja ekspor impor Kaltim kembali menunjukkan peningkatan. Peningkatan permintaan global serta peningkatan harga komoditas di pasar global memicu peningkatan nilai ekspor.

“Sejalan dengan tahun 2022, komoditas migas masih mendominasi impor luar negeri Kalimantan Timur pada tahun 2023. Nilai ekspor bulan Januari-Oktober 2023 mencapai US$22,49 miliar menurun sebesar 24,71persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (US$29,88 miliar),” kata Yusniar.

Nilai impor bulan Januari-Oktober 2023 sebesar US$4,65 miliar mengalami peningkatan sebesar 9,29 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (US$4,29 miliar).

Pada bagian lain Yusniar menyebut posisi simpanan masyarakat hingga September 2023 mengalami peningkatan dibandingkan posisi simpanan masyarakat Desember 2022. Sampai dengan September 2023, tercatat posisi simpanan masyarakat Kaltim telah mencapai Rp157,93 triliun dengan simpanan dalam bentuk Rupiah sebesar Rp142,17 triliun dan dalam bentuk valuta asing sebesar Rp15,76 triliun.

“Selain itu, kredit yang telah disalurkan kepada masyarakat Kalimantan Timur sampai dengan akhir tahun 2022 mencapai Rp162,59 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2021 sebesar

Rp137,58 triliun. Hingga September 2022, jumlah pinjaman yang disalurkan telah mencapai Rp169,07 triliun, yang sebagian besar digunakan sebagai investasi,” paparnya.

Selama tahun 2019 hingga 2023, TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) Kaltim menunjukkan tren penurunan, kecuali tahun 2020. Pada Agustus 2019, TPT tercatat sebesar 5,94 persen. Akan tetapi, terjadinya pandemi Covid–19 sempat memukul kondisi ketenagakerjaan di Kaltim, pada Agustus 2020 angka TPT naik sebesar 0,93 persen poin menjadi 6,87 persen.

“Meskipun demikian, tiga tahun selanjutnya angka TPT berhasil ditekan menjadi 6,83 persen di Agustus 2021 dan kembali turun menjadi sebesar 5,31 persen di Agustus 2023,” ungkap Yusniar.

BPS juga mencatat persentase penduduk miskin Kaltim pada bulan Maret 2023 tercatat sebesar 6,11 persen, dengan jumlah penduduk miskin di Kaltim mencapai P231,07 ribu jiwa.  Persentase ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Maret 2021 dan Maret 2022.

Pada Maret 2021 tercatat persentase penduduk miskin meningkat cukup tinggi

mencapai 6,54 persen dari sebelumnya senilai 6,10 persen pada Maret 2020. Kemudian, persentase penduduk miskin ini menurun kembali pada Maret 2022 menjadi 6,31 persen.

Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur di tahun 2024 diperkirakan semakin menguat. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global, terutama perekonomian beberapa negara mitra dagang utama Kaltim yang juga lebih baik dari sebelumnya.

“Namun terdapat beberapa tantangan yang harus diperhatikan oleh Pemerintah

antara lain dampak dari ketegangan geopolitik di Rusia–Ukraina dan juga konflik Timur Tengah yang sedang berlangsung, dampak el nino, kenaikan harga komoditas-komoditas ekspor, dan lainnya,” pungkas Yusniar.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: