Eks Narapidana Mesti Bisa Benar-benar Diterima di Tengah Masyarakat

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Yaqub (foto : dok/Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Masalah over kapasitas Lapas dan Rutan di Samarinda, jadi atensi anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Yaqub. Rusman berharap, mantan narapidana, benar-benar nantinya bisa diterima di tengah masyarakat, melalui beragam bekal yang diterima selama berada di Rutan dan Lapas.

Menurut catatan, dari dua lembaga pemasyarakatan di Kota Tepian, kapasitas ideal di Rutan Kelas IIA Jalan Wahid Hasyim II Samarinda hanya 442 orang saja. Namun, kini diisi 1.428 orang, atau 3 kali lipat dari jumlah ideal itu.

Sementara di Lapas Kelas II Samarinda, di Jalan Jenderal Sudirman Samarinda, saat ini dihuni 899 orang. Jumlah itu jauh lebih tinggi ketimbang kapasitas ideal yang hanya 217 orang.

Menurut Rusman, ada perlakuan berbeda antara Rutan dan Lapas. Rutan merupakan lembaga yang lebih bersifat penindakan. Sedangkan Lapas, lebih bersifat tidak hanya tindakan penghakiman, namun juga pengayoman agar seseorang menjadi personal lebih baik.

“Kita lebih fokus pada Lembaga Pemasyarakatan. Kalau di Lapas, itu porsinya adalah pembinaan mental. Agar lebih sadar, termasuk juga adanya pelatihan,” kata dia, Rabu (25/12).

Terlebih, lanjut politisi PPP itu, bukan hanya tindakan dari sisi mental serta spiritual, tetapi juga dari sisi keterampilan. Tujuannya, agar mantan narapidana dapat benar-benar bisa diterima di lingkungan masyarakat umum.

“Jadi, ketika bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan luar sudah siap. Juga agar saat sudah keluar, mudah untuk mendapatkan akses pekerjaan,” ungkapnya.

Kendati demikian, hal itu tidak mudah jika dilakukan tanpa kerjasama berbagai pihak. Untuk itu, Rusman mengusulkan untuk adanya hubungan koordinasi antara lembaga pemasyarakatan dan Dinas Tenaga Kerja.

“Harus ada pola kerjasama instansi termasuk Dinas Tenaga Kerja. Saya tidak tahu sejauh mana koordinasi itu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, hal itu juga dapat menjadi solusi dalam membentuk hubungan, dengan tiap perusahaan yang ada. “Kemudian, komitmen kerjanya seperti apa. Karena lembaga pemasyarakatan itu kan instansi vertikal. Sehingga seyogyanya, saya berharap semoga lembaga pemasyarakatan kita itu, harus ada sistem channel-link, join kerjasama dengan perusahaan-perusahaan,” pungkasnya. (009)