Ekspor Rumput Laut Nunukan ke Korea Meningkatkan, Tapi Harga Anjlok

Proses pengemasan 189 ton rumput laut Nunukan yang akan diekspor ke Korea di pelabuhan Tunon Taka Nunukan (foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Perusahaan eksportir rumput laut asal Kabupaten Nunukan PT. SJM (Sebatik Jaya Mandiri) kembali mengekspor  9 kontainer atau sekitar 189 ton rumput laut kering ke Korea. Ekspor bulan ini setidaknya membantu para petani tetap bertahan saat harga rumput laut  mengalami penurunan dari Rp19.000 perkilo kering ke Rp 9.000 perkilo kering.

“Harga pasar lokal turun sejak Januari 2020 paska terhentinya permintaan dari China,” kata Ketua Koperasi Rumput Laut Mamolo Sejahtera Kamaruddin, Kamis (20/2/2020).

Meski harga jual lokal mengalami penurunan, permintaan dari Korea mengalami peningkatan cukup signifikan. Sepanjang tahun 2019 ekspor ke Korea hanya 3 kontaine , sedangkan diawal tahun 2020 sudah 9 kontainer.

Menurut Kamaruddin, meningkatnya permintaan dari luar negeri tidak terlepas dari upaya para petani melakukan perbaikan mutu dan kadar kekeringan rumput antara 35 – 37, enjaga kualitas sesuai permintaan pembeli yakni  .

“Diawal ekspor ke Korea dan China, sempat kita terkena klaim mutu. Dari klaim itulah kami belajar memperbaiki mutu,” sebutnya.

Kamaruddin menyebutkan, semua rumput laut  yang diekspor diambil dari gudang milik koperasi Rumput Laut Mamolo Sejahtera. Sedangkan rumput lautnya sendiri dibeli dari para peluncur atau pengumpul rumput laut.

Harga pembelian terakhir bervariasi antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000, karena pembelian dilakukan pada waktu yang berbeda-beda. Meski demikian harga mengacu pada harga berlaku dihari pembelian. Tidak ada permainan harga.

“Turunya harga bukan karena kami bermain di pasar lokal, semua dipengaruhi harga pasar rumput laut dunia yang imbasnya kesemua daerah,” ujar Kamaruddin.

Kamaruddin mengusulkan, untuk mempertahankan mutu rumput laut, pemerintah daerah dan instansi teknis melakukan pembinaan  secara berkelanjutan, jika memungkinkan ada lembaga pemerintah mengurus budidaya rumput laut, memberikan solusi apabila terjadi kerusakan pada tanaman.

Kemudian, dibutuhkan peran pemerintah membantu petani  bisa lebih mudah mendapatkan kredit modal kerja dari perbankan. Selain itu, pemerintah memberikan  informasi tentang perkembangan harga, atau harga pasar rumput laut yang berlaku.

“Supaya harga dapat bagus, budidaya rumput laut harus merujuk pertanian modern, tidak bisa menggunakan cara-cara tradisinonal. Dari itu  petani perlu dibina dan dilatih mengelola tanaman secara,” kata Kamaruddin.

Sementara itu, perwakilan PT. SJM Sabirin menerangkan, proses kontainer sudah selesai, begitu pula kelengkapan dokumen admistrasi kesehatan dari Karantina Nunukan dan dokumen eskpor dari kantor Bea Cukai Nunukan.

“Jika sesuai waktu, hari ini Kamis 20 Februari 2020 diberangkatkan menggunakan kapal kontainer Verizon,” jelasnya.

Eskpor rumput laut ke Korea adalah alternatif selain ke China yang sudah dipetakan tahun 2019, dan terbukti tahun 2020 ini, di bulan Pebruari, ekspor ke Korea sudah 9 kontainer.“Kedepan kami tetap berusaha mencari Purchase Order pembeli lainnya. Intinya tetap berusaha memaksimalkan ekspor rumput laut ditengah terpuruknya harga,” tutupnya. (002)

Tag: