Empat Persiapan Bidang Kesehatan Sambut KTT G20 di Bali

Menteri Kesehatan Budi Gunadi memberikan paparan kesiapan bidang kesehatan jelang pertemuan KTT G20 di Bali, Jumat 8 Juli 2022 (HO-Kementerian Kesehatan)

DENPASAR.NIAGA.ASIA — Berbagai kesiapan terus dimatangkan pemerintah jelang gelaran KTT G20 di Bali bulan Oktober mendatang. Di bidang kesehatan, Kementerian akan fokus memperkuat 4 hal untuk memastikan momentum pertemuan berjalan dengan aman dan sehat.

Keempat hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia, Jumat 8 Juli 2022.

“Saat ini berbagai persiapan kesehatan terus dimatangkan. Karena pada prinsipnya kami ingin memberikan rasa aman kepada para peserta G20,” kata Budi, dikutip niaga.asia dari laman resmi Kementerian Kesehatan.

Pertama soal protokol kesehatan. Kementerian Kesehatan telah menyiapkan satu dokumen protokol kesehatan yang nantinya digunakan sebagai pedoman bagi para delegasi KTT G20.

Pedoman ini akan menjadi acuan pelaksanaan KTT, mulai dari kedatangan, selama acara, hingga kepulangan peserta. Saat ini pedoman masih dalam pengembangan, dan ditargetkan draft final akan rampung Agustus 2022.

“Kalau sudah jalan, semua harus mengikuti protokol kesehatan itu,” ujar Budi.

Kedua, Surveilans. Seiring munculnya Subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia, Kemenkes telah melakukan penguatan surveilans guna mencegah kenaikan kasus COVID-19. Penguatan tersebut dilakukan dengan memperkuat 3T, pemeriksaan antigen kepada setiap delegasi serta menyiapkan infrastruktur surveilans berupa alat mesin Whole Genome Sequensing (WGS) di Universitas Udayana, Bali, untuk mempercepat pemeriksaan sampel.

“Sebelum acara, nanti di bulan September atau Oktober akan dilakukan surveilans untuk melihat karakteristik penularan COVID-19 di Bali,” ujar Budi.

“Selama acara kita juga sediakan tes antigen untuk pendamping para delegasi, lalu harus daftar pakai barcode yang terhubung ke PeduliLindungi. Ini untuk memastikan semua sehat,” tambah Budi.

Selanjutnya yang ketiga, vaksinasi. Budi menyebutkan cakupan vaksinasi COVID-19 di Bali saat ini sudah sangat baik. Namun demikian, upaya meningkatkan laju vaksinasi masih diperlukan untuk memperkuat kekebalan tubuh di masyarakat.

“Saya minta vaksinasi COVID-19 tetap didorong, baik yang dosis lengkap maupun booster. Kalau sekarang mulai digiatkan lagi, kita bisa drop vaksinnya karena jumlahnya masih banyak, ini untuk memastikan kekebalan masyarakat Bali bagus,” tutur Budi.

Keempat, sistem perawatan. Sebanyak lima RS telah disiapkan untuk rujukan pelayanan kesehatan KTT G20 diantaranya RSUP Sanglah, RSUD Bali Mandara, RS Siloam, RS BIMC Nusa Dua, dan RS Universitas Udayana. Selain rumah sakit rujukan, juga disiapkan fasilitas kesehatan di setiap hotel yang dijadikan lokasi pertemuan G20.

“Semua sudah kita koordinasikan supaya mempersiapkan diri menghadapi KTT. Dokter-dokter paru juga sudah kita siapkan, kalo perlu kita terbangkan langsung dari Jakarta untuk memastikan semua siap pada Oktober nanti,” demikian Budi.

Sumber : Humas Kementerian Kesehatan | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: