Fase Pemulangan Jemaah Haji Indonesia Dimulai Hari Ini Waktu Arab Saudi

aa
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pukul 23.30 waktu Arab Saudi melepas kepulangan jamaah haji Indonesia pertama. (Foto: Uud/MCH2019)

MAKKAH.NIAGA.ASIA- Fase pemulangan jemaah haji Indonesia dimulai. Kloter satu Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS 01) dilepas oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pukul 23.30 waktu Arab Saudi (WAS). Sebanyak 410 jemaah asal Kabupaten Bogor ini dijadwalkan terbang ke Tanah Air dengan Saudi Airlines pukul 08.15 WAS.

“Selaku amirul hajj, atas nama seluruh petugas haji, kami memohon maaf kepada seluruh jemaah haji Indonesia. Kami masih jauh sempurna. Banyak kelemahan dan kekurangan kami dalam mengurus hampir 214 ribu jemaah di negeri orang yang tradisi, budaya, dan cuacanya berbeda,” tutur Menag di Misfalah-Makkah, Jumat (16/08) sebagaimana dirilis di info haji kemeag di situs kemenag.go.id.

“Kami sadari keterbatasan kami. Kalau ada yang merasa tidak puas, kami mohon maaf,” sambungnya. Menurut Menag, layanan, bimbingan, dan fasilitas yang telah diterima jemaah selama di Saudi adalah hal maksimal yang bisa diberikan. Jika ada kekurangan, agar dimaafkan.

Sejumlah peningkatan layanan diberikan oleh pemerintah dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Selama di Makkah misalnya, jemaah mendapat layanan katering sebanyak 40 kali. Menu katering dilengkapi dengan masakan khas daerah seiring dengan pemberlakuan penempatan hotel jemaah dengan sistem zonasi.

Transportasi bus shalawat kini juga melayani seluruh jemaah haji dari hotel ke Masjidil Haram. Peningkatan layanan juga terjadi di Arafah. Tenda tempat wukuf jemaah haji Indonesia dilengkapi pendingin ruangan (AC). “Tinggalkan kekurangan kami di sini. Jangan dibawa ke tanah air. Dan, tetap jaga hubungan silaturahim,” pesan Menag.

Menag mengajak jemaah mensyukuri nikmat bisa menunaikan ibadah haji. Menurutnya, tidak semua orang mendapat kesempatan bisa berhaji. Tidak sedikit orang yang sehat dan mempunyai uang, namun belum punya kesempatan karena antrian panjang. “Syukuri semaksimal mungkin untuk capai kemabruran,” ujarnya.

Menurut Menag, ciri kemabruran adalah memberi makan kepada sesama dan menebar salam. Orang yang sudah menunaikan ibadah haji, mestinya semakin peduli terhadap lingkungan dan mampu memberikan rasa aman kepada sesama.

“Selain tingkatkan kesalehan personal dengan semakin rutin dan banyak beribadah mahdlah, jemaah juga dituntut tingkatkan kesalehan sosial agar keberadaannya dirasakan manfaatnya oleh sesama,” pesan Menag.  (001)