FKUB Nunukan Prihatin Judi Sabung Ayam Dibiarkan Penegak Hukum

Ketua FKUB Nunukan, H Hermansyah. (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Arena perjudian sabung ayam dan lainnya semakin marak di Kabupaten Nunukan, seakan tidak peduli bulan Ramadhan. Para pelaku terus saja asik menebarkan penyakit masyarakat tanpa rasa malu dan dosa.

Ulama kharismatik sekaligus Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Nunukan, H Hermansyah mengaku prihatin akan maraknya perjudian, apalagi jika ajang dosa dilakukan di bulan Ramadhan yang harusnya memperbanyak ibadah dan amalan kebaikan.

“Ketika kita tidak peduli lagi dengan kemungkaran, maka disaat itulah akan turun bala bencana dari Allah terhadap umatnya,” kata Hermansyah pada Niaga Asia, Sabtu (16/04/2022).

Perjudian adalah perbuatan haram. Semua agama tidak membenarkan berjudi, karena itu, sudah seharusnya tokoh masyarakat, tokoh agama dan Polri –  TNI  menghentikan penyakit masyarakat ini.

Hermansyah menuturkan, pemberantasan perjudian harus menjadi komitmen bersama, masing-masing memiliki peran penting dalam menolak dan mencegah Amar Ma’ruf Nahi Munkar di lingkungan masyarakat.

“Masing – masing kita memiliki tugas. Misalnya, ulama lewat mimbar dakwah, kalau TNI – Polri lewat tugas penindakannya, nah sekarang silahkan jalankan tugas itu,” sebutnya.

Sebagai lembaga perkumpulan umat beragama, FKUB telah berusaha menjalankan tugas sesuai tupoksi, para tokoh lintas agama mengingatkan janganlah melakukan perbuatan dilarang agama maupun melindungi perbuatannya.

Namun, kata dia, komitmen larangan yang diserukan para pemuka agama hanyalah sebatas himbauan ataupun seruan yang tentunya memerlukan dukungan dari pihak-pihak lainya dengan kewenangannya.

“Kami bisanya hanya melarang melalui mulut, kewenangan penindakan ada instansinya. Komitmen inilah yang kita tunggu,” sebutnya.

Dalam Islam seruan kepada kebaikan dan larangan dari kejahatan atau keburukan menjadi salah satu pondasinya. Bahkan ada yang mengatakan seandainya ada rukun Islam yang keenam, maka amar ma’ruf dan nahi munkar adalah rukunnya yang ke enam.

Al-Quran menyebutkan “dan hendaklah ada di antara kalian yang mengajak kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan melarang dari kemungkinan. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

“Diam dihadapan maraknya kemungkaran dan kezaliman pertanda bahwa iman anda sedang mengalami krisis berat,” ucapnya.

Hermansyah menyebutkan, dimasa lalu pernah ada  Memorandum of Understanding (MoU) antara FKUB dan Polres Nunukan, terkait peran dan fungsi masing-masing dalam komitmen menjaga lingkungan dan kedamaian umat beragama.

Lewat MoU itu, FKUB dan Polres Nunukan bekerjasama saling memberikan masukan dan dukungan, termasuk dukungan dari tokoh agama menolak ajang-ajang perjudian dalam bentuk apapun.

“Jangan heran kenapa doa-doa kita tidak dikabulkan allah, mungkin terlalu banyak orang berbuat dosa dan tidak malu dengan perbuatan itu,” terangnya.

Adanya asumsi bahwa dengan dibukanya arena judi sabung ayam  mengurangi tingkat kejahatan di Nunukan, hanyalah pembenaran yang tidak masuk akal. Mamanya judi tetaplah kejahatan.

Ulama kharismatik Nunukan ini mengingatkan kembali bahwa tidak ada orang kaya karena judi. Sebaliknya, orang yang kalah dalam judi pasti menimbulkan dampak buruk baik secara pribadi ataupun lingkungan.

“Kalah judi duit habis, bisa mengamuk ke istri dan anak, bahaya lagi kalau sampai mencuri karena butuh uang,” pungkasnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: