Gagal Dirawat di Dua RS, Pasien Isoman di Samarinda Meninggal Ketiadaan Oksigen

RSUD IA Moeis Jalan AM Rifaddin Samarinda (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Tauhid, warga RT 10 Jalan Lambung Mangkurat, Samarinda, dinyatakan meninggal malam ini di RSUD IA Moeis. Dia adalah pasien isolasi mandiri (isoman) lantaran bergejala mengarah ke Covid-19.

Sebelumnya, Tauhid gagal dirawat di RSUD AW Sjachranie dan RS Samarinda Medika Citra (SMC) di Samarinda, karena sudah terisi penuh.

Peristiwa itu terjadi petang ini tadi. Semula, melalui Call Center 112, warga Jalan Lambung Mangkurat meminta bantuan evakuasi  Tauhid yang dicurigai bergejala Covid-19. Tapi, kemudian evakuasi dibantu Relawan Kemanusiaan Papadaan, Nanang Arifin,

“Karena saya tinggal di Lambung Mangkurat, kebetulan di RT saya, saya jemput Tauhid,” kata Nanang Arifin, dikonfirmasi Niaga Asia, Jumat (16/7) malam.

Dari penjelasan tetangga Tauhid, pasien bergejala sesak nafas, batuk dan meriang serta sudah dua hari tidak keluar rumah. Terakhir terdengar jelas oleh tetangga dari dalam rumah, Tauhid seperti terjatuh.

“Warga tidak berani masuk. Jadi saya masuk pakai baju hazmat, saya lihat  Tauhid tergeletak dan barang-barangnya berantakan,” ujar Nanang.

“Kalau saya perhatikan, terlihat Tauhid juga seperti sesak nafas dan dia tinggal sendiri di rumah. Keluarganya ada di Tenggarong,” tambah Nanang.

Berupaya keras menyelamatkan Tauhid, Nanang bersama rekannya relawan Papadaan, dibantu pengawalan Mako 10, membawa Tauhid ke dua RS yakni RSUD AW Sjachranie dan RS Samarinda Medika Citra (SMC) di Samarinda.

Dua rumah sakit itu sudah terisi penuh. Bahkan di RS SMC pun ketersediaan obat-obatan juga terbatas.

“Jadi kami bawa ke RS Moeis (di Jalan AM Rifaddin),” terang Nanang.

Di RSUD IA Moeis, relawan lantas meminta bantuan lantaran kondisi pasien sangat urgent dan memerlukan pertolongan pertama berupa oksigen.

“Kita bilang di RS Moeis, tolong ini urgent karena pasien seperti koma. Kalau bisa pasangkan lah oksigen dulu. Tiba-tiba katanya oksigen habis. Kita minta tolong dulu dibantu cek kan karena pasien kita sedang nyesak,” ungkap Nanang.

Saat pemeriksaan, nyawa Tauhid tidak bisa terselamatkan.

“Diperiksa oleh nakes di IGD pasien sudah meninggal. Sekitar jam 7-an malam ini,” jelas Nanang.

“Kami masih di RS Moeis menunggu petugas jenazah datang. Kami di ruangan belakang. Sambil menunggu keluarga datang ke Moeis dari Tenggarong,” sebut Nanang pukul 19.58 WITA malam.

Nanang kembali menerangkan, dari penjelasan Ketua RT pasien bersangkutan memang sedang sesak nafas dan dua hari tak keluar rumah.

“Kelihatannya memang sedang isoman,” sebut Nanang.

Kejadian itu membuat kaget sekaligus bingung Nanang dan rekannya.

“Kita berusaha menyelamatkan pasien. Syukurlah tadi setelah bilang begitu (oksigen habis di RS Moeis), petugas mau memeriksakan kondisi pasien. Meninggal,” jelas Nanang.

Rencananya jenazah Tauhid dimakamkan sesuai protokol pemakaman pasien kasus Covid-19.

“Di rumah sakit bilang minta persetujuan keluarga. Keluarga pasien sedang dalam perjalanan dari Tenggarong ke Moeis,” ungkap Nanang.

RSUD IA Moeis Bantah Oksigen Habis

Niaga Asia mengkonfirmasi kejadian itu kepada Direktur RSUD IA Moeis Samarinda dr Syarifah Rahimah. Dia membantah terjadi kekosongan oksigen di RSUD IA Moeis.

“Silahkan cek ke lapangan. Tidak ada kekosongan oksigen. Bahkan Pak Wali Kota cek sendiri pukul 11 siang tadi. Ratusan ada,” singkat Syarifah malam ini.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: