Gubernur Kaltara Perpanjang MoU Pembangunan Smelter dengan PT Inalum

aa

Gubernur Kaltara, Dr. Ir. H Irianto Lambrie, MM dan Direktur Pelaksana PT Inalum (Persero),  Oggy Achmad Kosasih didampingi oleh Senior Executive Vice President (SEVP) PT Inalum menandatangani perpanjangan MoU rencana pembangunan smelter di KIPI Mangkupadi-Tanah Kuning, Bulungan di  Jakarta, Minggu (14/7/2019). (Foto Infopubdok Kaltara)

JAKARTA.NIAGA.ASIA- Pemerintah Provinsi Kaltara kembali melakukan penandatanganan perpanjangan Nota Kesepahaman atau MoU dengan BUMN PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Persero, terkait rencana pembangunan smelter di Kaltara.

Dari Pemprov Kaltara, MoU ditanda tangani langsung Gubernur Kaltara, Dr. Ir. H Irianto Lambrie, MM sedangkan dari Inalum, Direktur Pelaksana PT Inalum,  Oggy Achmad Kosasih didampingi oleh Senior Executive Vice President (SEVP) PT Inalum (Persero).  Penandatanganan bertempat di Lantai 19 The Building Energy SCBD Jl. Jend Sudirman Jakarta, Minggu (14/7/2019).

PT Inalum berniat mengembangkan industri hilir alumina di Kaltara, karena melihat potensi hydro energy-nya yang cukup besar akan direalisasikan. Untuk diketahui, industri pengolahan aluminium ini, adalah industri yang boros listrik. Untuk memproduksi 1 ton aluminium ingot, butuh 400 ribu kWh.

MoU yang ditandatangani  adalah MoU lanjutan yang merupakan perpanjangan dari MoU yang telah ditandatangani pada tahun 2017 lalu. “Memang pada MoU yang ditandatangani harus ada batasan waktunya,” kata gubernur menjelaskan. “Kita melihat progressnya, pasca penandatanganan MoU,” tambahnya.

Menurut gubernur, MoU, meski tidak signifikan dan perlu waktu lama, tetapi ini mampu membuat Pemprov Kaltara semakin optimistis.”Saya berharap Inalum dapat bergerak cepat. PT Inalum sendiri, juga telah memiliki izin lokasi di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi yang bergerak pada industri smelter,” ungkap Irianto. Berbarengan dengan itu pula, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan juga akan segara mulai dibangun.

Dijelaskan, kehadiran kawasan industri di Kaltara juga tidak terpelas dari adanya ketersediaan listrik. Oleh karena itu, listrik menjadi sangat penting. Karena listrik merupakan kunci utama investasi. Utamanya smelter seperti yang direncanakan PT Inalum. Karena industri smelter membutuhkan listrik yang besar.

“Kita harus memiliki kemauan dan tekad yang kuat untuk segera mewujudkannya. Kita patut mencontoh negara lain, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang saat ini cukup memiliki daya saing yang begitu kuat dengan Amerika Serikat (AS),” ujar gubernur.(001)