Gubernur Kaltara: Saat ini Ada 210 Mahasiswa Kuliah di RRT

pol
Gubernur Kaltara, H Irianto Lambrie bersamaKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltara, Sigit Muryono, dan Pengurus Yayasan Welas Asih. (Foto Infopubdok Kaltara).

TARAKAN.NIAGA.ASIA-Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus menyiapkan putra-putri daerah memiliki sumberdaya manusia yang handal. Pemprov Kaltara sejak masih dalam status persiapan telah merintis kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi ternama di dalam negeri maupun di luar negeri, seperti dengan perguruan tinggi di RRT (Republik Rakyat Tiongkok.

“ Kita juga rintis kerja sama dengan Tiongkok, juga melalui ITCC. Ada 210 mahasiwa belajar di berbagai universitas di RRT. Tahun lalu, Kaltara dapat jatah paling banyak, sekitar 65 orang. Yang dikirim, ada dari Lumbis, Lumbis Ogong, Krayan, dan Tarakan, “ ungkap Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), H Irianto Lambrie saat meresmikan  tempat perkuliahan baru Politeknik Bisnis Kaltara milik Yayasan Welas Asih di Jl Gajahmada Tarakan, Jumat (6/7).

Menurut gubernur, Pemprov Kaltara  respek dan mengapresiasi usaha yang telah dilakukan pengurus  Yayasan Welas Asih, karena telah berkontribusi pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di Kaltara, juga untuk Indonesia.

“Prinsipnya, di manapun kita, lulusan sebuah Perguruan Tinggi bisa jadi standar seseorang. Tapi, sesungguhnya kita harus percaya diri. Dimanapun, asal mampu bersaing, dan berkemampuan dengan IT, dimanapun kita tinggal pastinya bisa bangun daya saing kita,” kata gubernur saat memberikan sambutan peresmian yang juga dihadiri  Koordinator Kopertis Wilayah 11 Kalimantan Dr Nasruddin. “Saya  sangat mengharapkan atas berdirinya Politeknik Bisnis Kaltara bisa mencetak generasi yang berkualitas dan handal,” sambung gubernur.

Dikatakan  Irianto, sewaktu  masih Penjabat Gubernur, Pemprov Kaltara mulai rintis mengajukan usulan program ADik (Afirmasi Pendidikan). Dan Alhamdulillah, mendapat respons positif. Bersama sejumlah daerah lainnya, yakni Papua dan daerah 3, termasuk Kaltara  mendapatkan bantuan pendidikan.

Di Kaltara, ada Nunukan dan Malinau yang masuk dalam 3T. Melalui program ADik, lulusan SMA/SMK bisa berkuliah di berbagai perguruan tinggi di Indonesia atas biaya pemerintah. Tahun ini, Kaltara  dapat 50, tapi yang lulus 47. Tahun sebelumnya, hanya 30 orang. Ini ada seleksinya, seperti IPDN.

“Tahun ini ada yang lulus di ITB, Unmul, dan lainnya. Kita juga rintis kerja sama dengan Tiongkok, juga melalui ITCC. Ada 210 mahasiwa belajar di berbagai universitas di RRT. Tahun lalu, Kaltara dapat jatah paling banyak, sekitar 65 orang. Yang dikirim, ada dari Lumbis, Lumbis Ogong, Krayan, dan Tarakan, “ ungkap gubernur.

Lalu IPDN, setelah pisah dari Kaltim, setelah melalui komunikasi dan pendekatan dengan Mendagri dan Rektor IPDN, dari pertama 16, Kaltara mendapatkan kuota hingga 25 orang. Ini seleksinya ketat, dan tak ada kompromi dalam tes kesehatan. Dan, yang masuk kesini, terus diawasi KPK. Juga ada, kerja sama dengan STTD, tiap tahun ada jatah 20 bagi Kaltara. “Lulusannya, langsung berkarier di PNS, atau tes PNS. Juga ada kerja sama STP.
Jadi, usaha kita untuk mengembangkan generasi yang berkualitas dari aspek pendidikan, diupayakan dengan maksimal,” tambahnya.

Kemudian. Pemprov Kaltara juga bekerjasama dengan UGM melalui Belanda, untuk peningkatan kualitas dosen. Menyusul dengan Northern Illinois University, Chicago. Jadi, langkah kita tak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.

Pemprov Kaltara mengutamakan anak dari keluarga tidak mampu. Apabila tak dapat beasiswa, akan ditanggung beasiswa Kaltara Cerdas. Juga akan kirim dosen, mahasiswa melalui dana Kaltara Cerdas ke luar negeri. Ada 10 hari travelling ke luar negeri, dikelola profesional untuk mentambah pengetahuan dan keahlian. Bisa ke Belanda, Australia, Malaysia dan lainnya. Juga ada kerja sama SIMOLEK. Dosen di Kaltara bisa ikut dalam program ini.

Irianto juga menerangkan, juga diberikan  pelatihan tenaga menengah ke bawah. Semisal, pelatihan tenaga kerja konstruksi. “Saya dorong, kepala OPD di Kaltara untuk melanjutkan pendidikan. Bukan gelar yang kita kejar, tapi dengan tambah pengetahuan, Kaltara dengan bergerak cepat sudah bisa bersaing dengan daerah lain,” ujarnya.(001)