Gugus Tugas Covid-19 Sudah Distribusikan APD 1.305.800 Unit

Bantuan APD saat dikeluarkan dari pesawat TNI AU di Tarakan, Minggu (19/4). (Foto : Mansyur/Niaga Asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, menyampaikan bahwa Alat Pelindung Diri (APD) sudah terdistribusi sampai dengan Minggu, 26 April 2020 sebanyak 1.305.800 unit.

Doni juga mengungkapkan bahwa Gugus Tugas telah menerima sebanyak 479.000 reagen PCR yang berasal dari dua negara, yaitu Korea Selatan dan RRT berkat bantuan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) di Korea Selatan dan Republik Rakyat Tiongkok. Selain itu, Ketua Gugus Tugas juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri BUMN dan Panglima TNI yang telah membantu dalam penjemputan serta distribusi reagen tersebut.

“Untuk tahap pertama reagen yang telah kita datangkan baru bisa diambil oleh provinsi yang ada di pulau Jawa, pada hari Sabtu dan Minggu yang lalu,” ujar Doni saat memberikan keterangan pers usai rapat, Senin (27/4), sebagaimana dilansir situs setkab.go.id.

Doni juga menyampaikan terima kasih kepada para gubernur yang telah menugaskan stafnya untuk mengambil reagen langsung ke tempat penyimpanan di gudang Soekarno-Hatta.

Ventilator dan Tes Kit PCR Dalam Negeri

Sesuai dengan penjelasan dari Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional  ventilator produk  BPPT, Perguruan Tinggi serta Swasta  dalam proses uji klinis,  apabila telah memenuhi standar akan diterbitkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.

“Kemudian juga Bapak Menristek melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa BioFarma dan BPPT telah merampungkan program tes kit PCR, sedangkan untuk reagen-nya masih tetap impor,” ujarnya.

Soal rapid tes lokal, menurut Ketua Gugus Tugas, juga segera akan diproduksi sehingga tidak tergantung lagi dari impor dari luar negeri, termasuk juga perintah Presiden memperbanyak rapid tes di sejumlah bandara sehingga keberadaan atau keberhasilan dari rapid tes lokal ini tentu akan sangat menentukan.

“Kemudian juga mengenai serum, masih dilakukan, masih dalam proses. Sedangkan vaksin masih dalam waktu yang sangat lama,” katanya.

Menteri Luar Negeri, menurut Doni, melaporkan juga kepada Presiden tentang permintaan dari sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik. “Bapak Presiden telah memberikan permintaan apabila kebutuhan domestik terpenuhi, maka kita bisa membantu negara-negara (Asia) Pasifik terutama PNG dan beberapa negara lainnya, seperti material APD, kemudian sanitazer, dan masker yang 100% buatan lokal,” sambungnya. (*/001)

Tag: