Gunakan Anjing Pelacak, KPPBC Nunukan Pastikan Barang Penumpang Aman dari Najis

aa
Handler bersama K9 KPPBC Nunukan sedang mengendus barang-barang milik penumpang di pelabuhan. (Foto Budi Anshori)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Nunukan, Kalimantan Utara menjamin keberadaan 2 ekor unit K-9 atau anjing pelacak di pelabuhan Tunon Taka Nunukan dipastikan tidak akan menggangu dan merusak barang milik penumpang.

“Itu anjing pelacak sudah terlatih untuk mengendus barang tanpa mengajak-ajak atau menjilat barang,” kata Kepala KPPBC Nunukan Muhammad Solafuddin, Kamis (23/05/2019).

Solafuddin menyebutkan, anjing pelacak milik KPPBC Nunukan telah dibekali keahlian mendeteksi narkotika hanya dengan mengendus bau tanpa mengacak-acak barang atau bahkan bersifat agresif terhadap barang bawaan yang dicurigai.

Keahlian ini berbeda dengan anjing – anjing K9 yang bisa digunakan petugas instansi lain, dimana beberapa K9 bisanya bersifat agresif dan mengacak-acak barang milik penumpang jika mereka mencium bau narkotika ataupun hal-hal berbahaya lainnya. “Gerakan K9 kami akan berdiam persis di samping bawang bawaan penumpang jika dia mencium bau narkotika dan anjing ini akan terus mengikuti kemana barang bergerak,” bebernya.

Pengerahan K9 milik KPPBC Nunukan hanya bersifat sementara waktu dalam hal pengamanan arus mudik lebaran di pelabuhan Tunon Taka, jika semua agenda telah selesai, kedua K9 yang sangat terlatih ini dikembalikan lagi ke Bea Cukai pusat.

Anjing jenis Labrador Retriever akan mensterilkan barang barang Larangan dan Terbatas (Lartas) bawaan setiap kedatangan dari luar negeri, tidak terkecuali, baik penumpang dan awak kapal akan diperiksa oleh petugas.“Kita perkirakan sebelum lebaran anjing pelacak sudah dikembali ke Bea Cukai Pusat, kami hanya dipinjamkan sementara waktu,” kata Solafuddin.

Dengan adanya K9, kami berharap bisa meminimalisir masuknya narkotika, terutama dari Malaysia. anjing pelacak setidaknya mengurangi kerja petugas dan mesin X-ray yang tetap aktif mengkontrol barang bawaan penumpang. Penggunaan K9 terlatih setidaknya mengurangi waktu petugas dalam melacak keberadaan narkotika di area luas seperti pelabuhan atau bandara. metode pencarian dengan manusia membutuhkan waktu hingga 17 jam, sedangkan menggunakan K9 hanya butuh waktu satu jam.

“Personil kita terbatas sedangkan areal pengawasan luas. K9 akan mempersingkat waktu dan bagi warga muslim jangan kuatir barang mereka terkena najis karean anjing tidak menjilat atau menyentuh,” ucapnya. Solafuddin menambahkan, Handler atau pawang K9 KPPBC Nunukan telah dibekali keahlian mengendalikan anjing pelacak, Handler pasti bisa membatasi dan menguasai anjing agar tidak terlalu dekat dengan barang bawaan terkecuali anjing mencium adanya narkotika.

Selain itu, pemeriksaan K9 telah diatur sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku sama di daerah lain yang selama ini tidak mendapat penolakan oleh penumpang baik di pelabuhan ataupun bandara. “Kerja Handler dan ajingnya diatur sesuai SOP, kalau penumpang yang merasa dirugikan, silahkan menyampaikan ke KPPBC Nunukan,” sebut Solafuddin. (002)