Harmoni dan Alkuturasi Budaya Dalam Mooncake Festival

AA
Mooncake Festival  di area Buddhist Center Jl D.I Panjaitan, Kelurahan Mugirejo, Samarinda.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengapresiasi kegiatan Mooncake Festival yang telah dilaksanakan hingga di tahun keempat sejak 2015 di area Buddhist Center Jl D.I Panjaitan, Kelurahan Mugirejo, Samarinda.

“Kami merasa bangga dan gembira Mooncake Festival ini sudah di tahun keempat. Seperti dikatakan Pandita Hendri, festival ini salah satu sarana menyatukan kita seluruh agama, pemuda dan komunitas memberikan dukungan penuh. Ada harmoni di kegiatan ini. Itulah Indonesia, bersatu dalam perbedaan,” ucap Jaang dalam sambutannya ketika membuka Mooncake Festival Ke 4, Jumat (6/9) malam.

Begitu berartinya kegiatan ini, malam itu Jaang yang hadir bersama isteri Puji Setyowati didampingi Wakil Walikota Muhammad Barkati dan isteri Siti Saniah, Sekretaris Daerah Kota Sugeng Chairuddin dan isteri Titing Qomaryati, Asisten I Tejo Sutarnoto dan Kepala Dinas Kominfo Samarinda Aji Syarif Hidayatullah. Tampak hadir pula Dandim Samarinda Kolonel Kav Tomi Kaloko Utomo M dan isteri.

Menurut Jaang, perbedaan inilah yang menjadi kekuatan dalam membangun. “Artinya harmoni. Indonesia Harmoni, dunia satu keluarga. Ini harus kita jaga. Ini modal dasar membangun. Bagaimana bagusnya perencanaan, bagusnya kota, tapi kalau tidak aman, kita tidak bisa apa-apa,” imbuh Jaang.

AA
Mooncake Festival  di area Buddhist Center Jl D.I Panjaitan, Kelurahan Mugirejo, Samarinda.

Jaang mengatakan festival ini sejalan dengan program Pemkot Samarinda yang mana sekarang ini semakin terbuka setelah beroperasinya bandara APT Pranoto, terlebih menyongsong Kaltim sebagai ibukota negara.

“Kita harus siap menerima menjadi kota besar. Kota kita harus aman, bersih, terang, memberikan terbaik untuk pendatang. Harus ada kenangan indah saat mereka kembali ke kotanya. Sapta pesona penting,” tegas Jaang.

Untuk itu menurut orang nomor satu di Samarinda, melalui festival dimaksud semakin mengenalkan Samarinda yang beranekaragam budaya dan kota yang indah.

“Jadi, jabatan saya boleh berakhir, Mooncake Festival yang menyatukan kita tetap berjalan,” pungkas Jaang.

Sebelumnya penyelenggara Mooncakes Festival Ke 4 tahun 2019 Pandita Hendri Suwito mengatakan Mooncake Festival merupakan alkuturasi budaya.

“Dalam festival ini ada petermuan masyarakat Samarinda dan sekitarnya, yang jadi panitia lintas agama dan suku. Menjadi suatu kebahagian kami, semua pihak bisa bersinergi bersama,” tandasnya.

Pembukaan festival yang berlangsung selama 3 hari 6-8 September ini dari pukul 18.00-22.00 WITA ditandai dengan pemukulan gendang oleh Walikota bersama Wawali. Para pengunjung pun dihibur Seniman Suling dari Bali yang sudah Go Internasional, Gusteja.

Festival ini dihiasi 1.000 lampion pelangi, bazaar vegetarian dan kue bulan, photobooth atraktif, berbagai atraksi seni dan orkestra, serta lomba.(kmf2)