Hong Kong Longgarkan Pembatasan COVID Mulai 21 April

Orang-orang memakai masker wajah berjalan melewati bioskop yang ditutup di Hong Kong, China 16 Februari 2022. (Foto: REUTERS/Lam Yik)

HONG KONG.NIAGA.ASIA – Pemerintah di kota Hong Kong berencana akan melonggarkan beberapa pembatasan COVID-19 paling ketat di dunia, yang memungkinkan salon kecantikan, bioskop, dan pusat kebugaran dibuka kembali mulai 21 April mendatang, ketika infeksi harian di kota yang menjadi pusat keuangan global itu berada di bawah 2.000 per hari.

Kota dalam pemerintahan China itu telah dilanda gelombang kelima virus Corona sejak awal tahun ini. Merebaknya virus itu telah menghancurkan bisnis dan menyebabkan lebih dari 8.600 kematian yang mana terbanyak dalam dua bulan terakhir. Meski begitu, kasus telah menurun dalam beberapa hari terakhir.

Pembatasan yang diberlakukan itu telah memukul bisnis di Hongkong, mengakibatkan sekitar 70 ribu orang pada Februari dan Maret meninggalkan Hongkong atau naik dari hampir 17.000 pada Desember 2021 lalu. Kondisi itu meningkatkan kekhawatiran atas status kota itu sebagai pusat keuangan global.

Pemerintah mengatakan pada hari Kamis hingga empat orang dapat berkumpul kapan saja mulai 21 April, naik dari dua orang saat ini, dan restoran dapat tetap buka hingga pukul 10 malam dan memperpanjang jam buka untuk tempat makan di seluruh kota mulai pukul 6 sore. Sekolah juga akan memulai kembali kelas tatap muka mulai minggu depan.

Namun demikian untuk bar, pantai, dan tempat barbekyu tetap tutup.

“Kasus telah turun dari puncak lebih dari 70.000 sehari menjadi lebih dari 1.000 hari ini. Jika pemerintah masih tidak mengendurkan (pembatasan), saya pikir itu akan berdampak besar bagi masyarakat dan ekonomi Hong Kong,” kata Kepala Eksekutif Carrie Lam saat konferensi pers, dikutip niaga.asia dari kantor berita Reuters.

Jumlah infeksi harian di Hong Kong telah berada di bawah 2.000 selama seminggu, dan kota itu mencatat 1.272 kasus pada hari Rabu.

Perbatasan Hong Kong telah ditutup secara efektif sejak 2020 dengan sedikit penerbangan yang dapat mendarat dan hampir tidak ada penumpang yang diizinkan untuk transit, dengan tujuan untuk mengisolasi kota yang telah membangun reputasi sebagai pusat global.

Untuk beberapa bisnis, relaksasi mungkin terlambat karena banyak restoran mengatakan mereka harus memberhentikan staf karena mereka berjuang untuk membayar sewa di salah satu pasar real estat paling mahal di dunia.

Hingga tahun ini, Hong Kong jauh lebih berhasil dalam mengendalikan virus corona daripada banyak kota lain. Namun gelombang infeksi terbaru membanjiri sistem medis kelas dunianya, dan kepercayaan publik terhadap pemerintah kota berada pada titik terendah sepanjang masa.

Sumber : Reuters | Editor : Saud Rosadi

Tag: