Hujan Lebat Hancurkan Jembatan dan Jalan Penghubung Antar Kecamatan di Krayan

jalan
Kondisi jalan  saat musim hujan yang belum pengerasan di Krayan Tengah.

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Hujan lebat yang mengguyur  berbagai kecamatan di Krayan, Kabupaten Nunukan satu pekan terakhir  menghancurkan tiga jembatan  dan jalan penghubung antar kecamatan, serta memacetkan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.

“Tiga jembatan di Kecamatan Krayan Tenga putus, warga disana menjerit karena tidak memiliki BBM termasuk  kebutuhan rumah tangga,” kata Anggota Komisi III DPRD Nunukan Marli Kamis, Senin (30/4/2018).

Menurutnya, hujan juga merusak  jalan-jalan penghubung dari Kecamatan Krayan, Krayan Timur, Krayan Tengah, dan Krayan Selatan rusak parah. Semua badan jalan penghubung sepanjang 80 kilometer yang dibangun pemerintah  berubah seperti persawahan. Kerusakan  jalan dan jembatan menghentikan sebagian aktifitas warga setempat.

“Warga disana tidak lagi bisa keluar dari kecamatan sekedar membeli kebutuhan rumah tangga, begitu juga anak-anak mulai terganggu ke sekolah. BBM tidak ada, minyak tanah tidak ada, warga disana terpaksa mencari getah damar untuk menghidupkan lampu-lampu sumbu,” bebernya.

jalan
Kondisi jalan penghubung dari Long Bawan, Krayan ke Krayan Barat yang belum pengerasan saat dimusim hujan.

Dikatakan, kerusakan jalan bukan  hal baru bagi warga Krayan, semua keluhan telah disampaikan ke bupati dan gubernur Kaltara,  termasuk melaporkan keluhan ke Presiden Joko Widodo. “Tadi siang para camat disana sepakat menyampaikan ke Presiden agar dilakukan percepatan pengerasan  badan jalan menjadi jalan dengan status mantap,” kata Marli.

Diterangkan pula, meski badan jalan tanah rusak akibat guyuran hujan, warga Krayan Selatan masih menerima distribusi BBM dari Long Bawan, Krayan Induk dan  aktifitas warga  tersebut tetap berjalan. “Jalan di Krayan Selatan rusak tapi masih bisa dilalui naik motor dibantu tali-tali untuk menarik,” bebernya.

Belum adanya pengerasan jalan di semua jalur penghubung antar kecamatan membuat infrastruktur cepat  rusak parah apabila curah hujan tinggi. Tapi sisi lain, pemerintah terus membuka jalan baru tanpa berpikir jalan  itu akan hancur kembali jika tidak dilakukan pengerasan.

Warga Krayan minta pemerintah  fokus menyelesaikan program pembangunan jalan tembus dari Krayan ke Malinau, sehingga bisa mengatasi persoalan transportasi apabila  penerbangan bersubsidi terkendala. “Coba pemerintah selesaikan jalan Krayan ke Malinau diselesaikan, jangan mengandalkan subsudi penerbangan terus,” bebernya. (002)