Ibu Kota Negara: Kaltim Dipilih Karena Letaknya Unik

aa
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA-Pemerintah memilih Kaltim sebagai ibu kota negara yang baru karena provinsi yang unik. Dimana terletak di satu pulau (Kalimantan) terdapat tiga negara yakni Malaysia, Brunai Darusalam dan Indonesia.

“Saat ini satu pulau ada tiga negara dan satu ibukota negara (Bandar Sri Begawan Brunai Darussalam). Tapi tahun 2024 ada dua ibu kota negara,” ujar Menteri  Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas),  Bambang Bambang Brodjonegoro.

Bambang mengatakan itu dalam kegiatan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bersama Forum Jurnalisme Profesional untuk Bangsa  menggelar Dialog/Talkshow Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Selasa (1/10/2019).

Selaku pemateri talkshow, Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor, Walikota Balikpapan HM Rizal Effendi, Bupati Penajam Paser Abdul Gafur Mas’ud dan Kepala Bappeda Kutai Kartanegara Wiyono serta Rektor Universitas Mulawarman Samarinda Profesor Masjaya.

Selain itu, lanjut Bambang, DNA orang Kaltim yang suka memisahkan pusat pemerintahan dengan pusat bisnis. Untuk pusat pemerintahan Kota Samarinda, sedangkan pusat bisnis di Balikpapan.

Keunggulan lainnya, Kaltim berada di alur laut kepulauan Indonesia (ALKI II) yang memiliki posisi sangat strategis untuk pertahanan dan ekonomi.

“Laut yang kita lihat sewaktu pesawat mendarat di bandara. Itu adalah laut ALKI II. Jadi IKN di kawasan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara akan sangat berkembang. Sebab di topang Balikpapan dan Samarinda,” ungkap Bambang.

Sementara Gubernur Isran Noor menegaskan Pemerintah dan masyarakat di daerah sangat mendukung pilihan pusat untuk Kaltim sebagai IKN. “Kami tidak meminta keistimewaan. Sebab ini bentuk kontribusi baru Kaltim kepada negara,” ujarnya.

Hadir Ketua Forum Jurnalisme Profesional untuk Bangsa Margiono dan jajaran Kementerian PPN/Bappenas, pimpinan redaksi media massa nasional dan lokal,  tokoh nasional dan pemuda serta tokoh masyarakat Kaltim.(001/hms)