Identifikasi Korban Gempa Sangat Bergantung Kondisi Jenazah

Kepala Biro Dokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman E Purnama saat  memberikan  keterangan persnya di Cianjur, hari ini, Minggu (27/11/2022). (Foto Tribratanews.Polri)

CIANJUR.NIAGA.ASIA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) menjelaskan , proses identifikasi korban korban gempa Cianjur yang meninggal sangat bergantung kondisi jenazahnya saat ditemukan.

Kepala Biro Dokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman E Purnama mengatakan itu dalam keterangan persnya di Cianjur, hari ini, Minggu (27/11/2022).

Dijelaskan, jenazah yang ditemukan sudah tidak dalam kondisi mudah dikenali dari rekam medis, karena berada di timbunan tanah atau bangunan, juga air. Keadaannnya tidak lagi bagus.

“Tak dapat dipungkiri, semakin lama ditemukan, kondisi jenazah semakin sulit diidentifikasi. Semakin kita dapat di awal-awal (kejadian), semakin mudah karena kondisinya utuh,” kata Brigjen Nyoman.

Menurut Nyoman, ada tiga cara metode identifikasi utama. Pertama, dengan menggunakan sidik jari yang dilakukan oleh tim Inafis.  Kedua, dari gigi, tetapi dengan identifikasi gigi ditemui kendala karena setiap orang tidak selalu memiliki rekam medis perawatan gigi. Dan yang ketiga, melalui sampel DNA dari orang tua. Metode ini memiliki akurasi 99,99%.

Apabila hingga akhir terdapat jenazah atau bagian tubuh yang tidak teridentifikasi, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan pemda untuk proses pemakaman. Jenazah itu nantinya akan dimakamkan dengan ditandai penomoran.

“Jadi kalau seandainya sampai akhir tidak teridentifikasi, kami akan koordinasi dengan pemda, kemudian dinomori dan dicatat, lalu dikuburkan atau disimpan, tapi biasanya dikubur. Nah tapi dengan catatan dapat diambil kembali jika ada data pembandingnya,” tutupnya.

Korban meninggal 318 orang

Sementara Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan pada Sabtu (26/11), pukul 17.00 WIB melaporkan, korban meninggal dunia pascagempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11) lalu menjadi 318 orang.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan daat memberikan keterangan pers di Pendopo Bupati Cianjur, Sabtu (26/11) (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Alya Faradilla)

Tim gabungan berhasil menemukan 8 jiwa yang sebelumnya dinyatakan hilang. Sementara itu, 2 warga yang ditemukan jasadnya pada Jumat (25/11) lalu, teridentifikasi merupakan warga Desa Cijedil yang termasuk dalam korban hilang, sehingga jumlah korban hilang yang sebelumnya 24 berkurang menjadi 14 orang.

“Dua warga yang ditemukan jasadnya di Warung Sinta pada Jumat (25/11) kemarin merupakan warga Desa Cijedil yang termasuk dalam data orang hilang, sehingga hingga saat ini korban yang dinyatakan masih hilang berkurang menjadi 14 orang,” jelas Fajar Setyawan.

Sementara itu, untuk akumulasi korban luka-luka sebanyak sejak awal kejadian berjumlah 7.729 orang dengan rincian luka berat 545 orang, luka ringan 7.134 orang.

Korban luka berat yang masih dirawat hingga saat ini sebanyak 108 orang. Sementara untuk korban luka ringan yang sudah tertangani sudah kembali ke rumah masing-masing.

Selanjutnya untuk jumlah akumulasi warga mengungsi sebanyak 73.693 orang. Saat ini BNPB bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dan UNFPA telah melakukan survei data pengungsi terpilah untuk mengetahui distribusi usia, jenis kelamin, dan kelompok rentan di pos pengungsian.

Titik pengungsian yang telah disurvei sebanyak 207 titik. Jumlah KK yang di survei sebanyak 21.566 KK dengan total pengungsi sebanyak 45.976 jiwa dengan rincian laki-laki 20.002 jiwa, wanita 25.974 jiwa, penyandang disabilitas 65 jiwa, ib⁷ pemetaan daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh kendaraan darat.

BNPB juga mengerahkan sepeda motor untuk melakukan percepatan distribusi logistik di daerah sulit dijangkau kendaraan besar. Hingga Jumat (25/11), pukul 18.00 WIB, bantuan dari BNPB yang didistribusikan berupa sembako sebanyak 3.000 paket, selimut 6.000 lembar, matras 5.000, air garam 500, hygiene kits 1.000, kasur 500, velbed 275, tenda pengungsi ukuran 2 x 2 m, 200 set dan genset 10.

Hari ini, Sabtu (26/11) BNPB kembali mengirimkan dan mendistribusikan bantuan logistik berupa tenda pengungsi sebanyak 30 unit, tenda gulung 1.000, sembako 2.000 paket, selimut 5.000, matras 5.000 dan hygiene kits 2.000.

Sumber: Tribratanews.Polri | BNPB | Editor: Intoniswan

Tag: