Imigrasi Amankan Dua Remaja Malaysia yang Naik Motor ke Sebatik

Dua remaja asal Malaysia yang naik motor dari Malaysia ke Sebatik diamankan Imigrasi Nunukan. (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Kantor Imigrasi Kelas II Nunukan mengamankan dua remaja asal Bargosong, Mentadak, Sabah Malaysia, Megawati (22) dan Moh Imam Zulhakim (20)  yang memasuki wilayah perbatasan Indonesia di pulau Sebatik menaiki sepeda motor, tapi tanpa dokumen pasport dan melapor ke kantor imigrasi, Kamis 07 Juli 2022.

“Kedua remaja diamankan tanpa dokumen imigrasi. Keduanya memasuki Sebatik menggunakan kendaraan roda dua Malaysia,” kata Kepala Kantor Kelas II TPI Nunukan, WSD  Napitupulu pada Niaga.Asia, Jum’at (08/07/2022).

Megawati (22) dan Moh Imam Zulhakim (20) merupakan warga Mantadak Baru, Sabah, Malaysia, hal ini sesuai Sijil Digital Vaksinasi Covid-19 dan indentitas. Keduanya diamankan sekitar pukul 14:30 Wita di sekitar tugu Garuda Sebatik.

Berdasarkan pemeriksaan, kedua remaja  naik motor dari Malaysia bergabung dengan rombongan warga pengantar surat undangan pernikahan  ke pulau Sebatik.

“Karena plat kendaraanya bukan Indonesia, makanya kami tahan, ternyata mereka warga Malaysia yang hendak mengantar undangan pernikahan di Sebatik,” ucapnya.

Setelah dilakukan pengamanan, kedua remaja dibawa dibawa ke kantor Imigrasi Nunukan untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalang dan menjalani penahanan hingga dilakukan proses hukum pelanggaran keimigrasian.

Sebelumya, Rabu 06 Juli 2022 kantor Imigrasi Nunukan juga mengamankan seorang laki-laki warga Malaysia saat berada  di terminal penumpang Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, menunggu keberangkatan KM Thalia tujuan Nunukan – Parepare, Sulawesi Selatan.

“MHR (18) diamankan ketika menjalani pemeriksaan identitas diruang tunggu pelabuhan Nunukan,” sebutnya.

Napitapulu menyebutkan, sebagai kawasan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Nunukan memiliki potensi yang cukup besar akan terjadinya beberapa bentuk pelanggaran keimigrasian dan penyeludupan barang terlarang.

Daratan dan laut yang terhubung antara Indonesia – Malaysia memudahkan bagi orang masuk dan keluar di wilayah perbatasan, karena itu perlu pengawasan ketat oleh petugas TNI-Polri dan intansi lainnya.

“Perlu koordinasi mengatasi wilayah perbatasan, keluar masuk orang dan barang sangat terbuka di perbatasan Sebatik,” pungkasnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: