Inflasi di Kaltim Bulan Desember 2021 Sebesar 0,68 Persen

SAMARINDA.NIAGA.ASIA– Provinsi Kalimantan Timur (Gabungan Kota Samarinda dan Kota Balikpapan) pada Desember 2021 terjadi inflasi sebesar 0,68 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender 2,15 persen dan tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 2,15 persen.

Demikian disampaikan Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, Wembri Suska, S.S.T., M.Si dalam keterangan resminya secara virtual hari ini, Senin (3/1/2022).

Secara nasional berdasarkan pantauan BPS, pada bulan Desember 2021 dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,91 persen dan terendah sebesar 0,07 persen terjadi di Pekanbaru. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Dumai sebesar -0,13 persen dan terendah sebesar -0,04 persen terjadi di Bukittinggi.

“Pada Desember 2021 terjadi inflasi untuk Kota Samarinda sebesar 0,65 persen dan di Kota Balikpapan juga terjadi inflasi sebesar 0,72 persen,” kata Wembri.

Sedangkan penyebab inflasi, menurut Wembri,  terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,78 persen; diikuti kelompok transportasi sebesar 1,39 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,39 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,29 persen.

Sedangkan pada  kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran terjadi peningkatan harga sebesar 0,15 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,09 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,06 persen; dan kelompok pendidikan sebesar 0,03 persen.

“Komoditi penyumbang andil positif terhadap inflasi di Kaltim pada bulan Desember 2021 yakni, cabai rawit, angkutan udara, minyak goreng, cabai merah, dan kangung,” ungkapnya.

Sedangkan kelompok yang menunjukkan penurunan yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar -0,90 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,24 persen.

“Komoditi yang punya andil negatif terhadp inflasi adalah ikan tongkol/ikan ambu-ambu, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, semangka, dan daging ayam ras,” kata Wembri.

Dari 12 kota yang dipantau BPS di i Pulau Kalimantan, besaran inflasi di Samarinda berada di urutan ke-7 setelah Kota Sampit. Sedangkan kota Balikpapan berada di urutan ke-5 setelah Kota Banjarmasin.

Inflasi bulan Desember 2021 tertinggi di Kota Tanjung Selor, mencapai 1,31 persen, kemudian, Palangka Raya 0,99 persen, dan Tarakan 0,90 persen. Kemudian, inflasi terendah terjadi di Pontianak, 0,32 persen.

Sumber : BPS Kalimantan Timur | Editor : Intoniswan

Tag: