Investasi Asing di Kukar Serap Tenaga Kerja Indonesia 824 Orang

ilustrasi

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Realisasi invetasi asing atau PMA di Kalimantan Timur, karena didera pandemi COVID-19 juga melambat. Periode Januari sampai dengan September 2020, realisasi PMA di Kaltim baru sebesar Rp2,01 triliun atau 139,75 juta USD.

Dari total 139,75 juta USD, PMA di Kaltim itu, sebesar 39,451 juta USD atau Rp568,095 miliar  diserap Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Jumlah proyek PMA di Kukar sejak Januari – September 2020 sebanyak 100, jumlah tenaga kerja Indonesia diserap sebanyak 824 orang dan tenaga kerja asing 13 orang.

“Penempatan investasi asing di Kukar, hampir 25 persen dari total PMA di Kaltim,”  ungkap  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur dalam rilis resminya tentang realisasi PMDN dan PMA hingga akhir Triwulan III-2020.

Pada Triwulan I-2020 atau periode Januari – Maret 2020, kata DPMPTSP Kaltim, realisasi PMA di Kukar 16.106.900 USD, atau diurutan ketiga setelah Kutai Timur dan Paser. Jumlah proyek PMA di Kukar pada Triwulan I-2020 sebanyak 22 proyek, jumlah tenaga kerja Indonesia diserap 28 orang dan tenaga kerja asing 3 orang.

Kemudian di Triwulan II-2020 (April – Juni 2020), reaslisasi PMA di Kukar turun jadi 9.193.200 USD, dengan jumlah prosek sebanyak 34 proyek,  tapi tenaga kerja Indonesia yang diserap jauh lebih besar, yakni 243 orang dan tenaga kerja asing 4 orang.

“Pada Triwulan III-2020 (Juli – September 2020), reaslisasi PMA  di Kukar sebanyak 14.151.000 USD dengan jumlah proyek sebanyak 44 proyek. Tenaga kerja indonesia yang diserap 573 dan tenaga kerja asing 6 orang.

“Total tenaga kerja Indonesia yang diserap investasi asing di Kukar 824 orang dan tenaga kerja asing 13 orang,” papar DPMPTSP Kaltim.

Investasi asing yang masuk ke Kaltim, termasuk ke Kukar, menurut DPMPTSP Kaltim, berada diurutan tiga besar berasal dari negara Mauritus, Singapura, dan Korea Selatan, atau 82,02 persen dari total investasi ke Kaltim.

Investasi asing yang masuk, apablila dilihat dari sektor usahanya, masih dominan di sektor usaha pertambangan, industri mineral non logam, tanaman pangan dan perkebunan.

“Proyek PMA itu terbanyak di Kutim, dan di Kukar urutan kedua,” tandas DPMPTSP. (001)  

Tag: