TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Untuk menghambat penularan covid-19, Ikatan wanita Sulawesi Selatan (IWSS) Sabtu (11/4/2020) membagikan masker secara gratis kepada pedagang makanan dan minuman (mamin) di sepanjang jalan Jenderal Ahmad Yani dan Taman SanggamTanjung Redeb.
Sedangkan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Berau sebelumnya telah menyumbangkan tandon cuci tangan di Pasar Adji Dilayas serta sabun cuci tangan dan hand sanitizer kepada masyarakat Berau.
Menurut Ketua IWSS, Hj Hasnawati, pembagian masker kain juga dimaksudkan mengedukasi kepada masyarakat yang kebetulan belanja di warung tepian Segah dan depan Taman Sanggam. “IWSS yang mesosialisasikan himbauan pemerintah, agar tetap di rumah, kalau pun keluar rumah tetap jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, dan memakai masker saat berada diluar rumah,” ungkapnya.
IWSS dan anggotanya membuat masker di rumah penjahit Abadi jalan Dermaga, Tanjung Redeb dengan mengandalkan 4 mesin jahit milik Andi Hamdana yang juga pemilik usaha menjahit pakaian. Masker kain dibuat IWSS karena masyarakat tidak bisa lagi mendapatkan masker di apotik –apotik dan pedagang lainnya.
“Harapan kami, pembagian masker ini bisa bermanfaat, kita sudah mendistibusikan masker kepada warga yang butuhkan.” tambahnya.
Sebelumnya induk dari IWSS, yakni Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Berau, menyerahkan bantuan tandon cuci tangan ke Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) dan kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan.
Bantuan diserahkan Ketua KKSS Ir Taupan MM kepada KUPTD Pasar Salehudin. “Pasar SAD dengan jumlah penjual dan pembeli yang cukup banyak, sangat membutuhkan tandon cuci tangan, dan DLHK yang memiiki pasukan kebersihan yang jumlahnya tidak sedikit,” ungkap Taupan mantan Kadis DPUPR Berau yang kini menjabat senagai Kadis Perhubungan Kalimantan Utara.
Selain itu KKSS juga memberikan bingkisan kepada tenaga medis di RSUD Abddul Rivai sebagai bentuk apresiasi dan silaturahmi, yang mana tenaga medis merupakan garda terdepan dalam penanganan Covid-19 ini.(helda/adv)
Tag: Covid-19