Jasad Nelayan Tana Tidung Ditemukan Tidak Utuh dalam Perut Buaya 8 Meter

Buaya pemangsa nelayan pencari udang asal KTT yang ditemukan di Sungai Semaja, Sei Menggaris, kabupaten Nunukan (Foto : istimewa/niaga.asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA — Nelayan pencari udang asal Desa Sepala Dalung, Kabupaten Tana Tidung (KTT) yang hilang diduga diterkam buaya di Sungai Semaja, Kecamatan Sei Menggaris, kabupaten Nunukan, akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi jasad tidak utuh.

“Jasad Samsul Bahari ditemukan dalam kondisi terpotong-potong dalam perut buaya sepanjang 8 meter,” kata Nelwaan Krisna, salah seorang warga yang ikut melakukan pencarian korban, kepada niaga.asia, Minggu 24 Juli 2022.

Sebelumnya sejak korban dinyatakan hilang Selasa 19 Juli 2022 di sungai Semaja, Sei Menggaris, keluarga bersama Dewan Majelis Adat Dayak Tidung dan Persekutuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka) melakukan pencarian dengan menyisir aliran sungai.

Lokasi pencarian di perairan sekitar hilangnya korban merupakan habitat buaya berukuran besar, sehingga memerlukan warga setempat sebagai penunjuk arah membantu keluarga dan tim SAR gabungan menuju titik pencarian.

“Pencarian tiga hari di sekitar aliran sungai Semaja pangkalan PT Adi Mitra, dan selama pencarian kami menangkap 3 ekor buaya,” ujar Krisna.

Penangkapan buaya dilakukan dengan cara memberikan umpan ayam mati yang sudah diberikan racun. Umpan itu kemudian digantung ke bagian ujung-ujung pohon nipah dan diberi pelampung, sebagai penanda agar kemanapun buaya bergerak dan lari akan terlacak.

Hari pertama pencarian mendapatkan satu ekor buaya berukuran berukuran 4 meter, dan hari kedua kembali mendapatkan buaya berukuran lebih besar. Meski demikian pada buaya kedua itu tidak ditemukan jasad korban Samsul.

“Terakhir kami tangkap buaya berukuran 8 meter. Mungkin karena tidak tahan lagi, buaya memuntahkan potongan – potongan tubuh seperti badan, kaki kanan dan tangan kiri,” terang Krisna.

Yakin buaya itu sebagai pemangsa Samsul Bahri, warga langsung menjerat dan menyeretnya ke pinggiran sungai untuk mencari potongan – potongan sisa tubuh lainnya dalam perut buaya.

“Buaya panjang 8 meter ini ditangkap sekitar jam 11 siang. Alhamdulilah semua potongan tubuh sudah ditemukan,” jelas Krisna.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasi Basarnas Tarakan Dede Hariana menyatakan pencarian korban ditutup bersamaan ditemukannya jasad Samsul Bahari. Lokasi temuan jasad korban berada sekitar radius 4 kilometer dari perkiraan lokasi kejadian (Last Known Position/LKP).

“Awalnya kita temukan jala milik korban sekitar 100 meter dari lokasi kejadian. Tanda-tanda ini menjadi arah penunjuk tim SAR gabungan mencari jejak korban,” demikian Dede.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

 

Tag: