Kadis Kominfo Kaltim: Tidak Ada Alasan Lagi Tidak Terbuka

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim, Muhammad Faisal. (Foto Diskominfo Kaltim)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Saat ini era keberlimpahan informasi. Setiap orang dapat dengan cepat memperoleh informasi. Setiap orang dapat dengan mudah memproduksi informasi. Tidak ada alasan lagi untuk tidak terbuka karena sudah ada Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim, Muhammad Faisal menegaskan hal itu saat  menjadi narasumber pada diskusi Keterbukaan Informasi Publik di Daerah Hukum Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim yang diselenggarakan Polda Kaltim di Balikpapan, Kamis,(9/3/2023).

Diskusi  mengangkat tema “Mewujudkan Transparansi dalam Pelayanan Informasi Publik Melalui Sistem Pengelolaan Informasi Terpadu (SPIT) dan MediaHUB Guna Menghadapi Pemilu 2024.”

Faisal  melihat keterbukaan informasi di tubuh institusi Polri sekarang sudah sangat baik, walaupun terkadang masih banyak orang-orang mengatakan belum informatif. Ukuran yang dilihat apakah Kaltim sudah menjalankan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yakni survei yang dilakukan Komisi Informasi Pusat.

Ia menerangkan bahwa Kaltim selalu masuk di 10 besar untuk Indeks Keterbukaan Informasi Publik. Tahun 2021Kaltim  berada di peringkat sembilan dengan nilai indeks 76,96 kemudian di tahun 2022 naik satu peringkat ke posisi delapan dengan nilai 77,61.

“10 Besar Nasional dan Informatif itu susah. Kita (Kaltim) 10 besar Nasional untuk Keterbukaan Informasi Publik, walaupun kita harus terus membenah diri di dalam,”ujar Faisal disambut tepuk riuh peserta acara.

Selain itu, Faisal juga berbicara tentang kehumasan dan digitalisasi. Ia sependapat bahwa semua orang bisa menjadi Influencer (figur di media sosial) tetapi ketika terjadi sebuah krisis di dalam organisasi, idealnya tunjuk satu orang untuk menjadi juru bicara.

“Ketika kita ingin mempublikasikan dan membranding sesuatu, semua atau kita adalah humas. Tetapi ketika terjadi isu dan krisis jangan semua dari kita jadi juru bicara. Pasti akan kacau nanti,” tegas Faisal yang juga seorang pengajar Ilmu Komunikasi Fisip Unmul.

Berbicara tentang dunia Kehumasan dan Informasi di era sekarang, menurut Faisal, tidak terlepas dari yang namanya penyebaran berita hoaks, apalagi Indonesia sekarang memasuki Tahun Politik jelang pemilu 2024. Hoaks itu sekarang sudah menjadi Industri.

Faisal mengatakan,  Indonesia masuk dalam 10 daftar negara yang kecanduan internet dan media sosial. Terlepas dari adanya hoaks, internet juga banyak sisi manfaatnya yang  positif. Diskominfo Kaltim juga sekarang sedang gencar gencarnya menggaungkan literasi digital di setiap sektor.

“Diskominfo sekarang berusaha mengajak masyarakat dari semua kalangan untuk membangun mindsite digital sebagai bagian dari literasi digital guna memberikan edukasi agar tidak terlibat dalam penyebaran Hoaks dan sebagainya. Kita di Kominfo masuk ke literasi digital. Kita mulai dari hulunya. Kita ajak hal hal positif yang bermanfaat dengan digital ini. Bisa hasilkan uang dan menambah wawasan,” pungkasnya.

Sumber:  Diskominfo Kaltim | Editor: Intoniswan | Advetorial Diskominfo Kaltim

Tag: