Kadispotmar TNI AL Tutup Kegiatan Dawilhanla Pesisir Pulau Sebatik

aa
Kedatangan Kadispotmar Mabesal Brigjen TNI (Mar) Donar Philip Rompas bersama Komandan Lanal Nunukan Letkol Laut (P) Anton Pratomo, SE. M, Tr. Han disambut dengan tarian adat (Foto Budianshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Kepala Dinas Pembinaan Potensi Maritim Angkatan Laut (Kadispotmar Mabesal) Brigjen TNI (Mar) Donar Philip Rompas secara resmi menutup kegiatan Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut (Dawilhanla) di wilayah pertahanan pesisir Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Rabu (13/11/2019).

“Secara menyeluruh kegiatan ini berjalan suskes sesuai rencana selama 3 hari sejak tanggal 11 hingga 13 November,” kata Brigjen TNI (Mar) Donar Philip Rompas.

Penutupan penyelenggaraan Dawilhanla di wilayah pesisir dirangkaikan dengan bakti sosial khitanan massal, penyerahan bantuan kepada masyarakat, dan plakat penghargaan kepada tokoh masyarakat yang selama ini membantu mensukseskan kegiatan Dawilhanla.

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi, sosialisasi  dan  penyuluhan  tentang wawasam kebangsaan, pelayanan kesehatan. khitanan massal,  penanaman mangrove,  ekonomi sosial budaya lingkungan maupun pertahanan keamanan Pulau Sebatik.

aa
Kadispotmar Mabesal Brigjen TNI (Mar) Donar Philip Rompas  menyerahkan  penghargaan berupa plakat  kepala salah satu tokoh masyarakat Pulau Sebatik H. Nuwardi.  (Foto Budianshori/Niaga.Asia)

Dalam sambutannya, Brigjen TNI (Mar) Donar menegaskan, permasalahan di perbatasan tidak dapat dilihat hanya dari perspektif keamanan, tetapi harus juga dilakukan dengan pendekatan tradisional yang menekankan aspek kesejahteraan manusia.

“Permasalahan wilayah perbatasan tidak di hanya pahami dari perspektif keamanan, harus  juga didekati dengan pendekatan tradisional yang menekankan aspek kesejahteraan manusia,” kata Brigjen Donar.

Menurutnya, untuk pelaksanaan tugas pemberdayaan wilayah pertahanan laut, TNI AL secara rutin menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan wilayah pesisir sebagai upaya mendukung program pembangunan daerah perbatasan dengan pendekatan kesejahteraan.

Cara ini bertujuan untuk mengangkat taraf hidup masyarakat perbatasan Pulau Sebatik dan pendekatan keamanan yang diperlukan guna terciptanya stabilitas politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.

“Lewat sosialisasi dan bantuan kesehatan, kita berharap masyarakat Indonesia di perbatasan memiliki wawasan kebangsaan cinta tanah air dan peningkatan kesehatan,” ucapnya.

Sebagai manusia,  lanjutnya, tidak ada yang bisa memilih dimana akan lahir dan apakah menjadi orang kaya atau miskin, tetapi  semua orang bisa menentukan  pilihan setia kepada siapa yang tentunya kita memilih untuk mencintai negara sendiri yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Rasa cinta tanah air ini bisa diwujudkan dengan cara menghargai dan mencintai produk dalam negeri sebagai salah satu wujud nyata dari rasa nasionalisme yang dimiliki oleh seseorang kepada bangsa dan negaranya.

“Cinta dan bangga terhadap tanah air dapat dibuktikan dari hal yang kecil-kecil sekalipun, misalkan, membangkitkan rasa patriotisme dan nasionalisme kebangsaan,” bebernya. (002)

 

Tag: