Kaltim Mulai Berdamai dengan Covid-19

Ilustrasi masyarakat menggunakan masker cegah sebaran virus Corona (Hak atas foto Getty Images Image caption)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kalimantan Timur hari mini mencatat 264 kasus pasien terkonfirmasi positif. Meski begitu, jelang lebaran Idulfitri, aktivitas masyarakat kembali ramai. Tidsk dipungkiri, Kaltim mulai berdamai dengan Covid-19.

Sampai hari ini, masih ada 190 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), tengah menunggu hasil pemeriksaan swab di laboratorium. Selain itu, ada 175 orang pasien Corona, yang saat ini menjalani perawatan.

Dari pantauan Niaga Asia, saat ini, seolah tidak terjadi pandemi Covid-19. Masyarakat berduyun-duyun, berjejal di pusat belanja. Meski tidak sedikit yang bermasker, namun nyaris tidak ada terlihat aturan social distancing, maupun physical distancing.

Ditanya soal itu, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur tidak menampik, Kaltim mulai menerapkan untuk berdamai dengan Covid-19, apabila itu nantinya benar-benar menjadi kebijakan pemerintah pusat.

“Sejalan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah, kehidupan normal yang baru (new normal), mulai kita siapkan dan jalani. Karena, sampai kapan kita harus hidup dalam situasi spt ini?” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim Andi M Ishak, dalam keterangan dia, Rabu (20/5).

Andi menerangkan, yang perlu diingat, ekonomi juga harus terus bergerak. Sebab, itu kebiasaan baru untuk menjalankan budaya hidup bersih dan sehat, dengan tetap secara disiplin, menerapkan social dan physical distancing.

“Hanya dengan cara ini kita bisa menjalani kehidupan normal yang baru, di tengah pandemi covid-19, agar kita tetap bisa terhindar dari penularan virus tersebut,” terang Andi.

Namun demikian, Andi tetap menggarisbawahi, bahwa dengan penerapan kehidupan normal yang baru, tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah berjalan selama ini. Seperti, memakai masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menggunakan masker saat di luar rumah.

“Termasuk menghindari kerumunan banyak orang. Jadi, apabila tidak menerapkan protokol kesehatan itu, namanya menantang Covid-19,” tegas Andi.

Sejurus dengan itu, Plt Kandinkes Kota Samarinda Ismed Kusasih menerangkan, keramaian di pusat belanja hendaknya tetap menerapkan protokol kesehatan selama ini.

“Karena itu sesuatu yang tidak terhindarkan apalagi menjelang lebaran. Yang jelas karena Samarinda belum transmisi lokal, resiko penularan lebih minim dibanding apabila daerah sudah terjadi transmisi lokal,” sebut Ismed.

“Berdamai dengan Corona, kalau nanti kebijakan sudah resmi dari pusat, kami daerah akan mengikutinya sesuai dengan langkah-langkah yang harus kami ambil. Yang jelas karena Samarinda sudah melewati puncak pandemi, semoga apapun kebijakan dari pusat, kita Samarinda akan lebih mudah menyikapinya,” pungkas Ismed. (006)

Tag: