Kampanye Gerakan Masker Dipusatkan di Pasar Induk Tanjung Selor

Kampanye Gerakan Masker Serentak Nasional di Kalimantan Utara dipusatkan di Pasar Induk Tanjung Selor, kabupaten Bulungan,  Kamis (10/9/2020). (Foto Infopubdok Kaltara)

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-Kampanye Gerakan Masker Serentak Nasional di Kalimantan Utara (Kaltara) dipusatkan di Pasar Induk Tanjung Selor, Kamis (10/9/2020), dihadiri Gubernur Kaltara, Dr. H Irianto Lambrie, Wakil Gubernur Kaltara, H Udin Hianggio, Kapolda Irjen Pol Bambang Kristiyono, unsur Pimpinan TNI dari Kodam VI/Mulawarman, Korem 092/Maharajalila., Ketua DPRD Norhayati Andris, Ketua KPU Suryanata Al Islami, Ketua Bawaslu Suryani, serta tokoh-tokoh adat dan tokoh masyarakat lainnya.

Dalam kegiatan tersebut Irianto selain hadir dalam kapasitas sebagai Gubernur Kalimantan Utara  dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Utara, juga dalam kapasitas bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Utara, ikut membacakan dan menandatangani pakta integritas komitmen penerapan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19 bersama bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Udin Hianggio-Undunsyah.

Kampanye serentak ini sejatinya terpusat di Jakarta, dipimpin oleh Kapolri Jenderal Idham Azis. Ini dalam rangka menanggulangi penyebaran Covid-19. Termasuk dihadiri Menteri BUMN  Erick Tohir sekaligus kapasitas  Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sektor Ekonomi, juga ada Kepala BNPB, tokoh politik, pentinggi PBNU dan Muhammadiyah. Gerakan hari ini adalah gerakan nasional menindaklanjuti Instruksi Presiden.

“Keadaan kita dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini memang semakin cukup rawan dan mengkhawatirkan. Secara nasional kita disajikan informasi berita Covid-19, termasuk di daerah kita Kalimantan Utara,” kata Irianto.

Sampai kemarin, akumulasi Covid-19 di Kalimantan Utara sudah sekitar 456 orang. Tertinggi di Tarakan 173 orang dan Kabupaten Malinau 131 orang.  Di Kalimantan Utara tercatat 86 pasien yang masih dirawat. “ Alhamdulillah cenderung mengalami perkembangan yang baik. Selebihnya isolasi mandiri,” ungkapnya.

Gubernur Kaltara, Dr. H Irianto Lambrie menyerahkan masker kepada pedagang di Pasar Induk Tanjung Selor untuk dipakaia selama berjualan. (Foto Infopubok Kaltara),

Sementara tetangga Kaltara, Kalimantan Timur telah dinyatakan sebagai provinsi Zona Merah. Memang setiap hari ada warga tambahan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tetapi tidak semuanya dirawat di rumah sakit.

Di Kalimantan, menurut peta Satgas Covid-19 Nasional, ada provinsi yang hijau yaitu Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat. Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan Zona Merah. Dan Kalimantan Tengah Zona Oranye.

“Tetapi itu bukan alasan membuat kita tetap tenang. Hari ini sesuai Instruksi Presiden, bahwa akan dilakukan penegakan yustisi protokol kesehatan mengantisipasi meluasnya Covid-19,” ujarnya.

Disebutkan, tadi malam Gubernur DKI Jakarta memutuskan mulai tanggal 14 September ini memberlakukan PSBB secara ketat. Nanti  akan dicek juga pergerakan keluar masuk dari Jakarta. Karena penularan di DKI Jakarta sangat tinggi. Ribuan orang per hari.

Seluruh negara di dunia berusaha keras mengurangi ini, karena penularannya sangat cepat, mematikan, dan sulit dideteksi. Satu orang dapat menularkan ke ratusan ribuan orang. Saat ini belum ditemukan vaksin yang dapat menyembuhkan dengan cepat.

Menteri BUMN mengatakan, vaksin kemungkinan baru bisa diproduksi massal tahun 2022. Tetapi Pak Presiden menginstruksikan harus ada penanganan cepat, utamanya kepada petugas kesehatan dan masyarakat yang beresiko tinggi.

Karena itu beberapa waktu lalu Presiden menugaskan sejumlah menteri berkunjung ke Tiongkok untuk megecek vaksin yang diproduksi perusahaan biofarma di sana. Mungkin paling cepat akhir tahun atau awal tahun depan tersedia.

“Itu nanti penggunaannya diprioritaskan untuk para medis dan dokter. Bahkan di rumah sakit akan diperbaharui protokol kesehatan, agar tidak jadi sumber penyebaran baru,” kata Irianto.

Operasi yustisi yang akan dilakukan ini bukan tindakan represif. Tetapi persuasif. Bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker terutama yang tidak bisa membeli, akan diberikan secara gratis. Pemerintah telah menyediakan 105 juta lebih masker di seluruh Indonesia. Tetapi masing-masing lembaga juga memproduksi.

Karena itu, seluruh organisasi perangkat daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh politik perlu bersama-sama untuk menegaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan.

Dalam penegakan operasi yustisi ini, kita juga berkoordinasi dengan kabupaten/kota.

“Saya percaya semua masyarakat akan mampu melalui masa sulit ini. Mari juga berdoa kepada Allah SWT.  Perlu juga kita sadari bahwa tidak ada yang mampu menolong kita kecuali diri kita sendiri. Sekali kita tertular, itu akan sumber penularan kepada yang lain. Oleh karena itu mari jaga diri, jaga keluarga, dan masyarakat,” katanya.

Dan juga dalam penyelenggaraan pilkada serentak ini mari menjaga disiplin, saling ingat mengingatkan, saling nasehat menasehati dalam mengimplementasikan protokol kesehatan sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Sedunia atau WHO dan pemerintah. Mari sama-sama mulai dengan bertindak secara nyata mengantisipasi Covid-19 di wilayah masing-masing.  (adv)

Tag: