Kapal Nunukan – Tawau Hanya Layani Warga Negara Malaysia yang Ingin Pulang

Kapal rute Nunukan – Tawau di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan (foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Kegiatan kapal penyeberangan internasioanl rute Nunukan – Tawau Malaysia tetap beroperasi dengan batasan tidak memuat penumpang dengan tujuan melancong atau kunjungan wisata.

“Pelayaran kapal dibatasi khusus  bagi warga negara Malaysia yang berada di Nunukan yang ingin pulang ke Malaysia,” kata pengelola kapal Nunukan – Tawau, H. Darwin kepada Niaga.Asia, Selasa  (17/03).

Pembatasan pelayaran internasional ini sesuai arahan Perdana Menteri Malaysia Malaysia Muhyidin Yassin yang mengeluarkan kebijakan mengunci kawasannya (Malaysia) atau lock down transportasi keluar masuk untuk 14 hari kedepan.

PM Malaysia itu hanya memperbolehkan  warga Malaysia yang berada di luar negeri untuk kembali pulang atau WNI yang berada di Malaysia ingin pulang kembali ke Indonesia. “Kegiatan penumpang dengan tujuan melancong dihentikan sampai tanggal 31 Maret,” ungkap Darwin.

H Darwin, pengusaha kapal rute Nunukan – Tawau.  (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

Informasi lock down pelayaran internasional ini disampaikan pengurus kapal internasional di Tawau, mereka mengikuti arahan pemerintah dan meminta pengelola kapal di Nunukan Indonesia memperhatikan kebijakan tersebut.

Terhadap kebijakan ini,  Darmin  mengaku belum menerima kabar apakah pemerintah Indonesia juga memberlakukan lock down terhadap pelayanan internasional, namun kata dia,  pengusaha siap mengikuti arahan kebijakan pemerintah setempat.

“Kita lihat kebijakan Indonesia, kalau lock down full, ya silahkan, kami siap menutup semua transportasi pelayanan tanpa perkecualian,” kata Darwin.

Pengawasan Ketat

Hanya saja,  lanjut Darwin, penutupan jalur resmi Nunukan – Tawau perlu pengawasan ketat dari petugas penjaga perbatasan. Pasalnya sangat memungkinkan semakin maraknya penumpang ilegal yang keluar masuk pintu jalur tikus.

Efek menutupan jalur ilegal pasti memiliki dampak terutama terhadap TKI, mereka mungkin akan memilih jalur tikus untuk keluar masuk perbatasan, karena itulah, perlu penanganan serius dari pemerintah dan aparat keamanan.

“Saya kuatirnya, jalur resmi ditutup, malah jalur ilegal semakin marak, tapi semoga saja tidak terjadilah,” ungkapnya.

Masuknya TKI atau WNI ilegal malah semakin membawa kerawanan, sebab mereka datang ke Nunukan tanpa pemeriksaan kesehatan suhu badan, berbeda dengan WNI yang masuk secara resmi lewat pelabuhan Tunon Taka Nunukan.

Pengawasan kedatangan WNI di pelabuhan Tunon Taka diawasi dengan ketat, petugas akan mengamankan tiap orang dengan subu badan diatas 38 derajat, bahkan barang bawaan di cek ketat petugas Be Cukai.

“Siapa yang bisa pastikan WNI ilegal masuk dengan sehat, lalu bagaimana penanganan seandaikan ada WNI suspect corona, pasti sulit diketahui,” bebernya. (002)

Tag: