Kapolda Priyo Widyanto Tegaskan Tidak Ada Alasan Aksi People Power di Kaltim

Sinergitas ditunjukkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian (foto : handout/KOMPAS.com)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kepolisian memastikan tidak ada kecurangan dari pelaksanaan pemungutan hingga perhitungan suara Pemilu serentak 2019, di Kalimantan Timur. Sehingga, tidak ada alasan yang bisa membenarkan rencana aksi people power digelar Kalimantan Timur.

Perhitungan suara dari TPS hingga pleno rekapitulasi di tingkat KPU Kaltim, bisa dikatakan sudah selesai. Aparat keamanan, juga ikut mengawasi dan mengamankan semua tahapan itu.

Bahkan, Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto dan Pangdam VI Mulawarman Mayjend TNI Subiyanto, ikur menyaksikan proses rekapitulasi di tingkatan KPU Kaltim.

‘Ternyata pada saat saya saksikan pleno pada saat terakhir, semua parpol dan tim sukses menandatagani. Artinya, Pemilu 2019 di Kaltim, jauh dari kecurangan,” kata Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto, kepada wartawan saat berada di Pendopo Lamin Etam, Samarinda, Sabtu (18/5) malam.

Dari hasil pengamatan itu, Priyo menilai tidak ada alasan aksi people power, juga digelar di Kalimantan Timur. “Tidak ada alasan people power. Karena, seluruh proses jalan sampai tahap perhitungan suara di tingkat provinsi, diteken semua saksi,” tegas dia.

Namun demikian, menurut Priyo, aparat tidak bisa melarang masyarakat yang tidak menutup kemungkinan, ikut aksi people power 22 Mei 2019 di Jakarta. “Memang kita hanya bisa menghimbau, mengingatkan, baik langsung maupun melalui tokoh-tokoh masyarakat,” ungkap Priyo.

“Tapi sudahlah kita pikir secara sektoral untuk Kaltim saja. Kita jaga kondusivitas Kaltim saja, tidak usah terpengaruh pemberitaan, ajak-ajakan, hasutan. Tidak ada untungnya bagi kita di Kaltim,” tegas Priyo.

Sedangkan, Pangdam VI Mulawarman Mayjend TNI Subiyanto menegaskan, secara khusus tidak ada titik rawan di Kaltim, jelang aksi people power di Kaltim. Hanya saja, TNI tetap mengawasi jalur laut dan udara, mengantisipasi kemungkinan gerak massa menuju Jakarta.

“Ada Satgas dalam penugasan itu. Danlanud dan Danlanal, itu bagian dari tugasnya,” kata Subiyanto. (006)