Karst Sangkulirang – Mangkaliat Dikembangkan Menjadi Geopark Global

aa
Kawasan bentang alam karst  Sangkulirang – Mangkaliat, Kalimantan Timur.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Pemerintah Provinsi Kaltim terus berkomitmen mengembangkan  kawasan bentang alam karst (KBAK) Sangkulirang – Mangkaliat menjadi geopark global dan mengusulkan Tim Percepatan Geopark Sangkulirang – Mangkaliat yang beranggotakan perangkat daerah terkait, perguruan tinggi dan mitra pembangunan Kaltim  segera memenuhi persyaratan secara nasional maupun internasional seperti yang diakui oleh Unesco Global Geopark.

Demikian dikemukakan Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltim, Ir. H. Wahyu Widhi Heranata, MP terkait rencana kedepan pengembangan KBAK Sangkulirang – Mangkaliat.

Untuk menambah wawasan tentang pengelolaan karst, kata Wahyu, juga telah dilakukan studi karst di Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Yogyakarta yang mengelola karst di Gunung Kidul, bulan September lalu.

Tim yang melakukan studi antara lain  Kepala Seksi Pemetaan Geologi Bidang Geologi dan Air Tanah Tajuddin Laddade, S.T, M.Si, Penyelidik Bumi Ahli Pertama Faried Rahmany, ST, Anggi Zwageri, ST, serta Siti Kodijah Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman.  Tim didampingi Dr. Niel Makinuddin dari The Nature Conservancy.

Menurut Wahyu, Kaltim ditunjuk sebagai satu-satunya provinsi pelaksana implementasi Program Penurunan Emisi FCPF, sehingga carbon storage dimasukan sebagai salah satu pembeda KBAK Sangkulirang – Mangkaliat.

aa
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltim, Ir. H. Wahyu Widhi Heranata, MP bersama tim melakukan studi pengelolaan karst menjadi obyek wisata ke Gunung Kidul  terkait rencana kedepan pengembangan KBAK Sangkulirang – Mangkaliat. (Foto ESDM Kaltim)

“Karst Sangkulirang – Mangkaliat memiliki perbedaan dengan karst lainnya yaitu adanya polie terdapat bukit kerucut botol, memiliki keunggulan biologi, ditemukannya flora fauna species baru dan aspek kultural yang memiliki nilai tambah yang tinggi,” kata Kadis ESDM.

Dari studi banding dan kegiatan fokus diskusi group yang diikuti tim dari ESDM terkait dengan KBAK Sangkulirang-Mangkaliat, diperoleh pengetahuan tentang aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan, pengelolaan dan tatacara pengusulan Geopark.

“Kegiatan ini juga untuk menambah wawasan dan membangun pemahaman stakeholders terkait di Kaltim. Khususnya pengembangan Taman Bumi (Geopark) untuk destinasi wisata, pendidikan dan penelitian serta pengembangan ekonomi kerakyatan,” tambahnya.

Wahyu menambahkan, dari diskusi tim dengan  Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, yang juga Sekretaris Geopark Gunung Sewu dan Sekretaris Jaringan Geopark Indonesia, Harry Sukmono, dalam pengelolaan karst, masyarakatnya terlibat secara aktif dalam pengelolaan pariwisata karst. Retribusi daerah yang dipungut dari pengunjung karst sebagian dikembalikan ke desa dan kas daerah. (adv)