SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Per tanggal 24 April 2020 atau pada minggu ke-7 ditemukannya orang tertular COVID-19 dari kluster Kemang, jumlah kematian sudah mencapai 689, setelah dalam 24 jam terakhir bertambah sebanyak 42 orang, atau dengan angka rata-rata kematian 1,75 per jam.

Demikian angka kematian akibat COVID-19 yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Jumat (24/4) dan disitus covid19.go.id.

Dari angka-angka yang dirilis itu, dibandingkan dengan total pasien positif COVID-19 di Indonesia per tanggal 24 April 2020  sebanyak 8.211, maka angka kematian 689 orang, prosentasenya 8,39%, atau lebih tinggi dibandingkan akibat COVID-19 secara global yang hanya 6,92%. Per tanggal 24 April 2020 pasien positif secara global di 213 negara berjumlah 2.626.321 dengan angka kematian sebanyak  181.938 orang.

Sedangkan sebaran kematian akibat COVID-19 di Indonesia sampai tanggal 22 April 2020 sebanyak 689 orang tersebar di 29 provinsi, dengan angka tertinggi di Pulau Jawa dengan sebaran di  DKI Jakarta sebanyak 327 orang atau 47,46%, selanjutnya di Provinsi Jabar 77 orang, Jatim (67), Jateng  (54), Banten (39), dan Jogya (7), atau secara keseluruhan 571 atau 82,87%.

Kasus kematian sebanyak 118 orang tersebar di luar Pulau Jawa, atau 17,13% tersebar di Sulawesi Selatan  35 orang,  NTB, Riau, Kalteng, dan Bali masing-masing (4), Papua dan Kalsel masing-masing (6), di Sumsel, Kalbar, dan Sulut , Sulawesi Tengah masing-masing (3), Sumut (11), Sumbar (11),  Kalteng, Riau, Sulteng masing-masing (4), Kepri (8),), Kaltim, Sulbar, Papua Barat, Gorontalo, Bangka Belitung, Aceh, dan Bengkulu  masing-masing (1),  Sulawesi Tenggara (2), Lampung (5). (001)

 

Tag: Covid-19