Kekerasan Terhadap Sopir di Bandara Balikpapan Memprihatinkan

a
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman  Sepinggan, Balikpapan.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Paguyuban Sopir Mobil Carter Bhineka Kaltim menyatakan  kekerasan terhadap sopir mobil carteran di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAS) Sepinggan, Balikpapan sudah sangat memprihatinkan.

Hal itu dipertanyakan para sopir setelah tahun ini 2018, para sopir  mendapat intimidasi. Para sopir dilarang parkir,  tidak boleh menjemput penumpang, bahkan termasuk dilarang menjemput keluarga sendiri.

Dalam rilis yang diterima Niaga.Asia disebut, pihak yang mengintimidasi  dan melarang sopi masuk bandara  diduga kuat adalah oknum aparat keamanan berseragam. Oknum-oknumyang digaji negara tapi  justru menindas warga negara Indonesia.

“Dalam satu peristiwa yang diderita anggota paguyuban, yang bersangkutan menerima ancaman dari aparat pada awal tahun ini. Ketika parkir di bandara, kunci kontak sang sopir diambil tanpa alasan yang jelas. Kendaraannya, yang menjadi alat pencari nafkah bagi anak-anak dan istrinya, ditahan sampai lima hari,” terang forum yang mewadahi ratusan sopir ini.

Sopir mengaku mendapat ancaman hampir setiap hari. Didatangi oknum di lokasi parkir. Diusir dari bandara layaknya penjahat atau gelandangan.  Sopsir terusir dari fasilitas publik yang jelas-jelas dibangun dari  uang  rakyat Indonesia.

“Para sopir hanya ingin menjemput pelanggan. Para pelanggan itu pun, sudah kami kenal dan mereka yang menghubungi kami. Tak sedikit pula para pelanggan yang menganggap kami bagian dari keluarga mereka,” papar mereka mengeluh.

aa
Pengaduan atas kekerasan terhadap sopir mobil carteran di Bandara SAS Balikpapan ke DPRD Kaltim belum berdampak apa-apa di lapangan.

Apa yang terjadi di bandara Balikpapan adalah ironi. Ironi di bandara terbaik di dunia. Sopir mobil carteran juga warga Indonesia, penduduk ber-KTP Kalimantan Timur yang lebih dari 30 tahun mencari penghidupan di bandara. “Sebagai rakyat yang dilindungi oleh negara, kami justru ditindas oleh oknum aparat negara,” keluh mereka.

Bandara Sultan Aji Muhammad SulaimanSepingganadalahfasilitas yang dibangun dan dioperasikan PTAngkasa Pura II. Patut diingat, perusahaan ini adalah badan usaha milik negara, yang berarti, milik segenap rakyat Indonesia. Pengelolabandara sudah sepatutnya mengayomi seluruh masyarakat yang mencari penghidupan di bandara.

Paguyuban Sopir Mobil Carter Bhineka Kaltim  mendesak dan menuntut dihentikannya segala bentuk kekerasan terhadap penyedia jasa mobil carterdi BandaraInternasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Memberikan  rasa aman dalam usaha antar dan jemput juga kepada pelanggan di  bandara. (001)