Kekurangan APD jadi Masalah Penanganan Covid-19 di Kaltim

Ilustrasi; Penanganan pasien Covid-19 di Singapura menggunakan APD. (Foto HO/Net)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Satu dari 3 pasien dalam pengawasan (PDP) yang diisolasi di RSUD AW Syachranie Samarinda, positif virus Corona (Covid-19). Meski Kaltim sediakan 111 tempat tidur di 15 rumah sakit, namun ada persoalan lain tidak kalah penting.

“Masalahnya adalah, kita alami kekurangan peralatan. Semisal bahan desinfektan, APD (Alat Pelindung Diri) seperti baju astronot,” kata Gubernur Kaltim Isran Noor, di kantornya, Rabu (18/3) malam.

Selain itu juga, lanjut Isran, Kaltim juga kekurangan masker, yang diharapkan bisa segera terpenuhi.

“Kemarin sudah Rakor. Pengadaan bahan yang tadi kurang, bisa melakukan revisi terbatas soal anggaran. Kami juga koordinasi bersama dengan Kemenkes,” ujar Isran.

“Tapi yang jadi persoalan bahwa, produsen juga mengalami keterbatasan, dalam produksi barang-barang itu. Baik desinfektan, masker, dan APD,” ungkap Isran.

Plt Direktur RSUD AW Syachranie Samarinda dr David Hariadi Masjhoer SpOT juga menyebut, kekurangan APD juga terjadi di RSUD AW Syachranie.

“APD jadi masalah di seluruh Indonesia. Di distributor kosong. APD berupa masker, kami masih ada persediaan. Kalau habis, kita bisa buat dari kain, jahit sendiri. Untuk APD, seperti jas hujan, tidak bisa karena dikhawatirkan robek,” kata David. (006)

Tag: