Kemenaker Pastikan Bekali Keterampilan Warga Penajam Buat Ikut Bangun IKN

Direktur Binalavogan Kementerian Tenaga Kerja Muhammad Ali menyampaikan paparan program pelatihan untuk masyarakat di sekitar wilayah IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (handout/Kementerian Tenaga Kerja)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) menggelar pelatihan bagi ratusan warga Penajam Paser Utara. Pelatihan sektor sumber daya manusia itu bertujuan untuk menyelaraskan pembangunan ibu kota nusantara (IKN) di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Pelatihan itu berupa pembekalan keterampilan dan keahlian bagi masyarakat di sekitar IKN, dengan memaksimalkan keberadaan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kementerian Tenaga Kerja di Samarinda.

Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavogan) Kementerian Tenaga Kerja Muhammad Ali Hapsah mengatakan, sebagai langkah awal, pihaknya telah menyiapkan program pelatihan yang khusus ditujukan bagi masyarakat kecamatan Sepaku, yang menjadi titik sentral pembangunan IKN.

“Pembangunan fisik sangat penting. Tapi jangan lupa, pembangunan sumber daya masyakarat juga wajib untuk diperhatikan. Hal ini untuk menghindari adanya kecemburuan sosial dan mengantisipasi masyarakat sekitar IKN hanya sebagai penonton pembangunan,” kata Ali Hapsah dalam pernyataannya dikutip niaga.asia Senin.

Pria yang mengawali karir di Kabupaten Paser yang sebelumnya sebagai induk Kabupaten Induk Penajam Paser Utara sebelum pemekaran lebih dari 20 tahun itu menilai perlu adanya program-program pelatihan yang sesuai dengan masyarakat sekitar IKN. Baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembangunan IKN.

“Pada tahun ini, dari Kementerian Tenaga Kerja membuka program pelatihan berbasis kompetensi tahap pertama kepada 80 peserta pelatihan dengan model pelatihan mobile training unit (MTU). Program ini telah berjalan sejak Juli 2022. Pada tahap kedua, yang dilaksanakan Agustus hingga September diikuti 160 orang. Mereka mengikuti pelatihan dengan sejumlah jurusan, mulai barista, membatik, operator alat berat dan sebagainya,” Ali Hapsah menerangkan.

Program ini dilaksanakan BPVP Samarinda dengan dukungan sejumlah pihak. Di antaranya perusahaan swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Kementerian Tenaga Kerja yang dalam hal ini BPVP Samarinda, selain itu juga melaksanakan program pelatihan berbasis kompetensi sistem boarding. Melibatkan sejumlah balai besar dan balai pelatihan vokasi yang dimiliki Kementerian Tenaga Kerja.

Di antaranya BBPVP Bekasi, BBPVP Medan, BBPVP Serang, BBPVP Bandung dan BPVP Bandung Barat dengan fokus pelatihan berbasis kompetensi manufaktur, agrikultur, fashion, pariwisata, automotif, hingga teknologi informasi dan komputer sebanyak 56 orang.

Sementara itu, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono saat sarasehan bersama dengan masyarakat sekitar IKN beberapa waktu lalu menyatakan pembangunan IKN akan melibatkan banyak tenaga kerja.

Setidaknya, pemerintah membutuhkan 200 ribu tenaga kerja untuk menyelesaikan pembangunan IKN. Untuk itu perlu peran semua pihak, termasuk dukungan dari masyarakat lokal yang terdampak langsung pembangunan IKN.

“Ada kekhususan di dalam pelaksanaan. Misalnya, nantinya akan ada beberapa jumlah yang cukup besar untuk pekerja di lapangan. Jadi diperkirakan 2023 itu kami akan menampung 150 hingga 200 ribu pekerja di lapangan,” kata Bambang.

Hal ini juga ditegaskan usai rapat bersama presiden di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 3 Juni 2022 lalu. Direncanakan, pembangunan IKN akan dimulai pada paruh kedua 2022.

“Harapan agar nanti di 2023 kita akan mulai membangun dalam skala-skala yang memang sudah kita targetkan,” demikian Bambang Susantono.

Sumber : Kementerian Tenaga Kerja | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: