Kenaikan Investor Menunjukkan Tren Positif

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kenaikan investor dari tahun ke tahun menunjukkan tren yang positif, di mana jumlah investor ritel pada Juni 2022 sebanyak 9,1 juta menunjukkan kenaikan luar biasa dari jumlah investor ritel sebanyak 2,5 juta pada akhir Desember 2019. Namun demikian, jumlah tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah investor di negara lain dan masih besarnya potensi pasar di Indonesia.

“Untuk itu, LIKE IT perlu terus menggelorakan semangat perjuangan dengan mengisi pembangunan guna memulihkan ekonomi demi meningkatkan ekonomi menuju Indonesia Maju,” ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam acara  Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) pada 12 Agustus 2022.

Like It merupakan wujud sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Keuangan, Bank  Indonesia, OJK, dan LPS dalam mendukung pembiayaan pembangunan melalui pasar keuangan. Acara digelar secara daring terdiri dari rangkaian talkshow yang membahas mengenai peran pasar keuangan dan investor ritel dalam pembangunan berkelanjutan, serta berbagai isu mengenai investasi.

Menurut Perry, peran investor sangat dibutuhkan untuk pembiayaan pembangunan dan perlu dikembangkan dengan memperhatikan 3 aspek utama berinvestasi yaitu:  Pertama;  Menumbuhkan perilaku investasi untuk mendukung pembangunan sebagai bagian dari rasa cinta kepada Indonesia.

Kedua; Memahami jenis instrumen dalam berinvestasi dengan risk and return yang diketahui, termasuk instrumen keuangan hijau. Ketiga;  Bijak berinvestasi, bijak dalam merencanakan keuangan dan bijak dalam perilaku dalam arti tidak berspekulasi.

“Ke depan, koordinasi yang erat antar keempat lembaga akan mengawal stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi secara berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan bahwa OJK senantiasa mendukung berbagai inisiatif FKPPPK untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya investasi di dalam negeri baik melalui instrumen konvensional atau syariah.

“OJK melihat peluang besar peran investor domestik baik institusi maupun ritel untuk semakin mendukung ketahanan pasar keuangan Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, fenomena peningkatan investor ritel di Pasar Modal yang sudah mencapai 9,1 juta investor (per Juni 2022) harus dibarengi dengan peningkatan pemahaman investasi pada instrumen keuangan agar para investor yang sebagian besar adalah generasi milenial memiliki pengetahuan yang lebih memadai.

“Perkembangan investor pasar modal yang cepat harus diikuti dengan langkah dan kebijakan yang tepat dengan peningkatan perlindungan investor terutama investor ritel,” kata Siregar.

OJK bersama SRO dan pelaku pasar modal terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dalam rangka peningkatan tingkat literasi dan inklusi pasar modal.

“Inisiatif program peningkatan literasi keuangan tersebut antara lain juga dilakukan melalui pengembangan infrastruktur learning management system edukasi keuangan, world investor week secara berkala, sosialisasi dan edukasi pasar modal terpadu serta pelaksanaan rangkaian literasi keuangan seperti yang dilakukan melalui penyelenggaraan Like It ini yang dilakukan bersama FKPPPK,” terangnya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: