Kepala BNPB Lihat Langsung Dampak Bencana Banjir Bandang di Parigi Moutong

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (tengah) meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Desa Torue, Kecamatan Torue, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Minggu 31 Juli 2022. (Komunikasi Kebencenaan BNPB/Danung Arfin)

PARIGI MOUTONG — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengunjungi lokasi terdampak banjir bandang Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah hari Minggu.

Didampingi Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu dan Sekretaris Camat Torue Ni Luh Elisabet, Suharyanto berkeliling melihat kondisi terkini setelah pmm wilayah Desa Torue dihantam air bah Kamis 28 Juli 2022 dan merenggut tiga nyawa serta empat lainnya masih dinyatakan hilang.

Pada kunjungan itu, Suharyanto berjalan kaki hingga menuju titik hilir sungai yang menjadi lokasi paling parah terdampak banjir bandang. Di lokasi itu, terlihat beberapa rumah roboh dan rusak porak-poranda, seolah menjadi saksi bisu bagaimana air bah yang sangat dahsyat menghantam permukiman penduduk jelang tengah malam sekitar pukul 22.33 Waktu Indonesia Tengah.

Beberapa puing-puing sisa potongan kayu yang terbawa banjir bandang juga masih menumpuk di halaman rumah warga dan belum sempat dibersihkan.

Beranjak dari situ, Suharyanto kemudian menyambangi lokasi pengungsian sementara di Masjid Al-Ikhlas. Kehadiran Suharyanto dinantikan warga yang telah mengungsi selama kurang lebih tiga hari. Pada kesempatan itu, Suharyanto menyempatkan diri menyapa beberapa warga dan memberikan motivasi untuk lekas bangkit dari masa-masa traumatik pascabencana.

Kepada masyarakat yang mengungsi, Suharyanto meminta untuk tetap semangat. Dia mengatakan bahwa kehadirannya sekaligus merupakan wujud bagaimana pemerintah hadir untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

Mantan Pangdam V Brawijaya itu juga membawa bantuan untuk kebutuhan dasar masa tanggap darurat yang langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Tetap tenang dan terus semangat ya bapak dan ibu. Kami di sini dari pemerintah pusat hadir dan ini menjadi wujud bahwa pemerintah selalu ada untuk masyarakatnya. Kami juga membawa bantuan untuk bapak dan ibu sekalian,” kata Suharyanto dikutip dari laman resmi BNPB.

Kehadiran Suharyanto di tengah lokasi terdampak itu juga ingin memastikan hal terpenting dalam masa tanggap darurat yakni mulai dari penyelamatan jiwa masyarakat, pencarian korban yang masih hilang, dan pemenuhan kebutuhan logistik dasar warga, khususnya para pengungsi harus menjadi prioritas utama.

“Kehadiran kami di sini sekaligus untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak ini dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya,” ujar Suharyanto.

Terkait pencarian orang, Suharyanto mendorong agar upaya penyelamatan dan pencarian orang dapat dimaksimalkan. Dia berharap empat warga yang masih dinyatakan hilang dapat ditemukan dalam kondisi selamat. Namun apabila tidak, Suharyanto berharap statusnya menjadi jelas.

“Kita akan laksanakan terus pencarian sampai statusnya jelas. Mudah-mudahan bisa ditemukan dalam kondisi selamat. Kalau tidak pun bisa diketahui statusnya seperti apa,” jelas Suharyanto.

Suharyanto menitipkan bantuan dan dukungan baik logistik peralatan maupun dana untuk operasional awal tanggap darurat. Bantuan itu diserahkan secara simbolik oleh Suharyanto kepada Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu dan perwakilan warga penyintas.

Adapun rincian dukungan tersebut meliputi Dana Siap Pakai (DSP) senilai 250 juta dan beberapa bantuan lain mulai dari beras paket 5 kg sebanyak 500 paket, mie instan 500 dus, air mineral gelas 500 dus, makanan siap saji (Sarden) 500 kaleng, makanan siap saji (Rendang) 300 bungkus, makanan kemasan (Abon) 500 bungkus, selimut 300 pcs, matras 300 pcs dan handuk 300 pcs.

Sumber : BNPB | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: